"Dengan disiplin tinggi dan pelatihan kepemimpinan yang disertai dengan pendidikan mengenai produk, staf kami akan lebih siap membantu para klien," kata Director Operations MAM ISS Indonesia Syaefullah saat jumpa pers di Bintaro, Rabu (19/8).
Dengan permintaan sekitar 800 orang per bulan, perusahaan dari Denmark yang hadir di Indonesia sejak 1996 ini mengadakan pelatihan selama beberapa minggu untuk layanan yang mereka sediakan, antara lain kebersihan, keamanan, perkantoran, manajemen parkir dan katering.
Setiap hari, mereka menyeleksi lebih dari 100 orang per hari untuk memenuhi kebutuhan 3.000 klien mereka.
Usai diterima, calon pekerja wajib mengikuti pendidikan baik di kantor pusat maupun cabang.
Lamanya pendidikan bergantung pada jasa layanan tempat mereka akan bekerja. Layanan yang paling diminati di perusahaan tersebut, kebersihan (cleaning service), mengadakan sembilan hari pelatihan teori dan praktek untuk calon pekerja.
Selama pelatihan berlangsung, peserta wajib mempelajari modul yang diberikan instruktur dan tampil bersih dan rapi.
"Penampilan harus. Misalnya tidak bau badan, kuku tidak panjang," kata VP Human Capital Development ISS Ari Kurnianto.
Usai mengikuti pelatihan, calon pekerja harus mengikuti tes tertulis dan praktik untuk mencapai nilai kelulusan yang telah ditetapkan perusahaan.
Menurut Ari, pelatihan selalu diadakan selain untuk memenuhi kebutuhan tenaga baru juga untuk mengatasi turn over pegawai.
ISS membangun sejumlah kelas dan mengadakan peralatan yang diperlukan untuk masing-masing layanan jasa, misalnya alat kebersihan elektronik dan kelas berinterior kamar hotel dan rumah sakit.
Ari mengatakan sulit untuk menghitung anggaran yang mereka sediakan untuk pengadaan pelatihan.
"Anggaran pelatihan dua persen dari turn over bisnis," kata dia.
Saat ini layanan yang paling banyak diminati di perusahaan tersebut adalah kebersihan 60 persen, keamanan 30 persen dan parkir serta katering 10 persen.
Chief Commercial Officer Faisal Muzakki mengatakan pertumbuhan klien mereka per tahun adalah di atas 10 persen.
Saat ini mereka berupaya untuk menciptakan lapangan pekerjan dengan merekrut orang baru dan meningkatkan kesejahteraan para pegawai yang telah bergabung.
"Bagaimana caranya semua petugas kebersihan bisa menyekolahkan anaknya minimal hingga SMA," kata dia.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015