Jakarta (ANTARA News) - Kelompok usaha Sinar Mas Grup menargetkan skema restrukturisasi utang PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) senilai 950 juta dolar AS bisa rampung pada akhir tahun ini.
"Dulu sudah ada skema. Saat ini sedang dikaji kembali. Target sebelum Januari 2016 sudah ada skema terkini," kata Direktur Utama Berau Coal Energy, Fuganto Widjaja, cucu pendiri Grup Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Berau Coal di Jakarta, Rabu.
RUPSLB diselenggarakan atas permintaan Vallar Investment UK Ltd selaku pemilik 84,74 persen saham Berau Coal Energy. Melalui Vallar, Asia Resource Minerals Plc (ARMS) mengendalikan saham Berau Coal Energy. Sebelumnya, sebanyak 74,7 persen pemegang saham ARMS menerima penawaran pembelian saham yang diajukan Grup Sinar Mas melalui Asia Coal Energy Ventures Ltd (ACE).
Fuganto mengatakan, skema restrukturisasi tengah digodok bersama tim internal sambil melihat kemampuan kinerja perusahaan. "Saat ini sedang ada tim auditor untuk melihat proyeksi kinerja keuangan dan kemampuan perusahaan membayar utang, misalkan dalam lima tahun ke depan," katanya.
Ia menambahkan visi industri pertambangan merupakan visi jangka panjang. Berau Coal, anak usaha Berau Coal Energy, merupakan tambang batubara yang memiliki nilai strategis berupa cadangan batu bara yang relatif besar dan didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang baik dalam menerapkan prinsip penambangan secara good mining practice.
"Good mining practice atau kaidah penambangan yang benar, memiliki nilai jauh lebih berarti, tidak hanya sekedar berupa besaran angka produksi. Hal ini bukan saja jadi tuntutan pemilik tambang, namun sudah menjadi kebijakan tegas pemerintah dalam mengelola industri tambang," katanya.
Ketua Serikat Pekerja PT Berau Coal, Lukman Rahim, mengungkapkan karyawan percaya masuknya Fuganto Widjaja sebagai Direktur Utama BRAU dan Presiden Direktur PT Berau Coal membawa kemajuan bagi perusahaan.
"Di bawah kepemimpinan baru Pak Fuganto, maka kami yakin akan memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama meningkatkan kesejahteraan karyawan." ujar Lukman.
Dalam RUPSLB tersebut juga disetujui Gandi Sulistiyanto Soeherman sebagai presiden komisaris, didampingi Marsetio sebagai wakil komisaris utama merangkap komisaris independen, Deswandhy Agusman sebagai komisaris independen, dan Darmono sebagai komisaris.
Sementara untuk direksi diangkat Fuganto Widjaja sebagai direktur utama; Bambang Heruawan Haliman dan Edy Santoso sebagai direktur, serta Arief Wiedhartono sebagai direktur independen.
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015