Kendari, Sulawesi Tenggara (ANTARA News) - Kepala Polda Sulawesi Tenggara, Brigadir Jenderal Polisi Arkian Lubis, menilai Kabupaten Muna berpontensi rawan konflik atau gangguan kamtibmas pada pilkada serentak pada akhir 2015.

"Berdasarkan hasil pemetaan kami terhadap potensi gangguan kamtibmas di daerah yang akan menggelar pilkada, Muna dianggap paling berpotensi," kata Lubis, di Kendari, pada rapat persiapan Pilkada serentak di sana, Rabu.

Yang menjadi pertimbangan, kata dia, karena karakteristik masyarakat Muna yang mudah terprovokasi dan hobi meminum minuman keras tradisional.

"Alasan berikutnya, Polres Muna melaksanakan pengamanan Pilkada sekaligus pada dua daerah yakni Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton Utara," katanya. Jadi kekuatan pengamanan harus dipecah.

Menurut Lubis, pada pilkada sebelumnya di Kabupaten Buton Utara terjadi kerusuhan massa berupa pembakaran kantor-kantor pemerintah, kantor DPRD, rumah jabatan bupati, dan fasilitas lain.

"Salah satu yang menjadi akar masalahnya adalah konflik tentang penempatan ibu kota Buton Utara yakni antara Buranga atau Kulisusu, akar masalah ini belum tuntas hingga saat ini," katanya.


"Karena itu perlu keterpaduan semua pihak untuk meminimalkan kemungkinan konflik itu terjadi," katanya.

Daerah lain yang akan menyelenggarakan pilkada serentak di Sulawesi Tenggara adalah Kabupaten Wakatobi, Konawe Kepulauan, Konawe Selatan, Konawe Utara dan Kolaka Timur.

Pewarta: Suparman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015