"Sebelum eksekusi film, kita melakukan berbagai riset, seperti membaca buku, berdialog dengan saksi hidup dan lainnya," kata sutradara Battle of Surabaya, Arianto Yuniawan, setelah pemutaran film itu di Jakarta, Selasa.
Dari riset itu lah, kata dia, keberadaan organisasai Kipas Hitam diketahui. "Saya pun baru tahu ada perkumpulan rahasia seperti Kipas Hitam dan saya masukkan ke dalam film ini," kata dia.
Dia mengatakan ada beberapa alasan produsen mengambil cerita peperangan Surabaya pada 10 November 1945.
"Salah satunya adalah perang ini adalah perang besar setelah Perang Dunia II yang memakan korban hingga 16.000 jiwa penduduk Indonesia," kata dia.
Selain itu, dia mengatakan perang ini gaungnya hingga ke Eropa, dan perang tersebut berhasil membuat sekutu mengubah strategi perangnya dari perang fisik menjadi perang diplomasi.
Film animasi ini mengadaptasi peristiwa 10 November 1945 di Surabaya dan mempertemukan tokoh fiksi dan nyata, di antaranya Residen Sudirman, Soetomo, Soemarsono, Moestopo.
Film yang memakan waktu tiga tahun untuk produksi ini juga meraih berbagai penghargaan seperti People's Choice Award IMTF (International Movie Trailer Festival) 2014, Digital Animation INAICTA (Indonesia Information and Communication Technology Award) 2012 dan nominasi animasi terbaik berbahasa asing pada penghargaan Golden Trailer Award 2014.
Tokoh utama film ini adalah Musa, seorang remaja penyemir sepatu yang kemudian membawa misi sebagai kurir surat-surat rahasia untuk para tentara dan milisi pejuang Indonesia.
Selain surat rahasia, Musa juga mengantar surat-surat pribadi para pejuang untuk keluarganya. Bersama sahabatnya Yumna dan Danu, dia berpetualang.
Aktor dan aktris ternama seperti Reza Rahadian dan Maudy Ayunda juga ikut terlibat menjadi pengisi suara para tokoh di film tersebut.
Pewarta: Aubrey Fanani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015