Jayapura (ANTARA News) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi memastikan pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan IL 267 yang jatuh di Pegunungan Bintang Provinsi Papua, layak terbang.
"Pesawat nggak ada masalah, pesawatnya (buatan tahun) 1996," kata Ketua KNKT, Tatang Kurniadi, di Posko Crisis Center Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa.
Ia mengatakan KNKT tengah menyelidiki penyebab kecelakaan Trigana Air tersebut yang dimungkinkan akibat cuaca buruk atau sebab lainnya.
Menurut dia, faktor kelayakan pesawat tidak lagi menjadi fokus penyelidikan.
"Kemungkinan lain itu yang sedang kami selidiki. Yang namanya kecelakaan dalam penerbangan tentu banyak faktornya," ujar Tatang.
Menurut dia, pilot memiliki kewenangan untuk mengatur waktu keberangkatan terkait perkembangan cuaca.
"Tak masalah (ulur waktu, Red), tak ada pilot yang tidak mempertimbangkan kondisi cuaca," ujarnya.
Pesawat Trigana Air IL 267 hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Sentani, Jayapura, menuju Bandara Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua, Minggu (16/8) siang.
Pesawat dengan lima orang kru itu mengangkut 49 orang penumpang, termasuk tiga anak-anak dan dua bayi.
Basarnas memprioritaskan evakuasi korban dan pencarian kotak hitam dari lokasi kejadian di Okbape, sekitar 12 kilometer dari Bandara Oksibil.
Pewarta: Anwar Maga
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015