Bangkok (ANTARA News) - Sembilan-belas orang tewas dan 117 lainnya cedera dalam ledakan di pusat Kota Bangkok, Thailand, Senin malam (17/8), kata Kedutaan Besar Tiongkok di Thailand dengan mengutip keterangan Kementerian Dalam Negeri di Bangkok.
Tiga warga negara Tiongkok juga tewas, dan sebanyak 15 cedera --sebagian luka berat-- dalam ledakan tersebut. Ledakan terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat di dekat Erawan Shrine di persimpangan Ratchaprasong, objek wilayah terkenal bagi wisatawan dalam dan luar negeri, kata kedutaan besar tersebut.
Di antara korban tewas juga terdapat 10 orang Thailand, satu Filipina, dan lima lagi yang identitas mereka belum dikonfirmasi, tambah Kedutaan Tiongkok.
Bahan peledak ditaruh oleh pelaku dan bertujuan merenggut korban jiwa, kata Kepala Polisi Nasional Thailand Somyot Pumpunmuang.
Korban cedera, termasuk warga negara Thailand, orang Tionghoa dan Filipina, telah dibawa ke beberapa rumah sakit yang berdekatan, kata Kepala Polisi Thailand itu.
Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan mengatakan peristiwa itu mungkin membuat takut wisatawan mancanegara untuk datang ke Bangkok dan sangat mempengaruhi industri pariwisata dan ekonomi Thailand secara keseluruhan.
Namun ia tak bersedia berkomentar apakah pemboman tersebut mungkin berkaitan dengan konflik politik atau gerakan separatis di bagian selatan negeri itu.
Harian The Nation, dengan mengutip keterangan Komando Operasi Keamanan Dalam Negeri (ISOC), melaporkan ada tiga kemungkinan alasan bagi ledakan tersebut --konflik politik, penggantian pejabat pemerintah, dan aksi teror internasional. ISOC mengesampingkan aksi itu dilakukan gerilyawan Wilayah Selatan Thailand.
(T.C003/A/C003/C003)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015