BKPM sesuai fungsinya akan mempromosikan potensi investasi Sorong. Memang butuh kerja keras. Saat ini banyak investor yang tertarik dengan potensi Sorong, meski masih perlu waktu untuk meyakinkan calon investor. Sekali lagi, ini hanya tinggal masalah

Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal telah menyiapkan langkah strategis untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong sehingga mampu mendorong peningkatan investasi di Papua Barat.

Kepala BKPM Franky Sibarani melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian lainnya, khususnya Kementerian Perindustrian, dalam pengembangan KEK Sorong.

"BKPM sesuai fungsinya akan mempromosikan potensi investasi Sorong. Memang butuh kerja keras. Saat ini banyak investor yang tertarik dengan potensi Sorong, meski masih perlu waktu untuk meyakinkan calon investor. Sekali lagi, ini hanya tinggal masalah waktu," katanya.

Franky merinci sejumlah langkah yang disiapkan untuk mengembangkan KEK Sorong, antara lain meminta dukungan kebijakan dari pemerintah pusat, khususnya terkait penetapan KEK tersebut.

Langkah lainnya yakni meminta dukungan Pemda Papua Barat dan Sorong untuk menyiapkan lahan, infrastruktur pelabuhan, jalan, listrik sehingga lebih meyakinkan investor potensial yang berminat masuk.

Ia menjelaskan, dalam kunjungannya ke KEK Arar dan Pelabuhan Arar Sorong, pada 15-16 Agustus lalu, kawasan tersebut dinilai cukup strategis.

Menurut dia, kawasan yang memiliki lahan zona industri seluas 6.000 hektare dan zona pariwisata seluas 1.000 hektare tersebut cukup strategis karena terintegrasi dengan pelabuhan.

Kawasan itu juga memiliki sumber air bersih dari tiga sungai yang ada yaitu Sungai Segun, Warsamson dan Kladuk, serta sumber energi dari PLTA Warsamson.

"Kawasan ini memenuhi syarat sebagai kawasan ekonomi yang terintegrasi. Saya optimis KEK Sorong dapat menjadi pengungkit pembangunan di Papua Barat dan Papua, seperti yang disampaikan dalam pidato kenegaraan Presiden Jokowi, Jumat (14/8) yang lalu, di mana pemerintah memberi perhatian khusus terhadap wilayah Papua," ujarnya.

Data BKPM menunjukkan realisasi investasi di Provinsi Papua sepanjang Semester I 2015 sebesar Rp123,19 miliar, naik cukup signifikan dibandingkan realisasi Semester I 2014 Rp0,49 miliar.

Sementara itu realisasi investasi Provinsi Papua Barat Semester I 2015 sebesar Rp59,93 miliar, naik dibandingkan semester I 2014 sebesar Rp32,93 miliar.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015