Upacara ini dipimpin oleh Alan Muda Satria dan pembina upacara Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak diikuti masyarakat dan pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di Italia, pengusaha nasional Tomy Winata dan pembawa acara dan VJ di MTV Daniel Mananta, kata koresponden Antara London dari Milan, Senin siang.
Salah seorang anggota Persatuan Indonesia Italia (PII) yang mengikuti upacara, Lina Teja, kepada Antara, mengaku terharu bisa mengikuti upacara penaikan bendera di Paviliun Indonesia di Milan ini.
"Sejak saya tinggal di Milan sembilan tahun lalu baru pertama kalinya upacara bendera digelar," ujar Lina Teja yang bangga menjadi orang Indonesia.
Dia makin terharu dan makin cinta Indonesia ketika mengheningkan cipta pada upacara itu.
Menurut Nus Nuzulia Ishak, kehadiran Paviliun Indonesia pada Milan Expo tidak lepas dari usaha dan bantuan dari Arta Graha yang ikut mengelola Paviliun Indonesia menjadi lebih baik seperti sekarang dibanding awal dibuka Mei bulan lalu.
Paviliun Indonesia juga menampilkan tumpeng terbesar di dunia "The Largest Tumpeng" yang akan dicatat dalam Guinness World Record (GWR) dan dikerjakan oleh chef dari Bogor Cafe Hotel Borobudur dan Desa Cafe Belanda. Ini juga akan dicatat dan masuk rekor MURI.
Nasi tumpeng setinggi 2.08 dengan berat 1.400 kg ini terdiri dari 17 jenis makanan pelengkap, delapan tingkat tumpeng dan 45 tumpeng kecil, melambangkan hari kemerdekaam Indonesia 17 Agustus 1945.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015