Jakarta (ANTARA News) - Ribuan pengunjung memadati kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Barat pada hari libur nasional memperingati HUT ke-70 RI, Senin sore.
Antrian kendaraan sudah terjadi dari jarak 200 meter menuju kawasan wisata yang terkenal dengan Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah itu.
Para pedagang kaki lima yang berjajar di trotoar depan Museum Bank Mandiri hingga Museum Bank Indonesia serta banyaknya wisatawan yang berlalu-lalang membuat lalu lintas di Jalan Pintu Besar Selatan sempat tersendat meskipun tidak sampai menimbulkan kemacetan panjang.
Cuaca panas berangin tidak menyurutkan niat para wisatawan untuk berkeliling, berfoto, bersepeda, atau menikmati atraksi yang disajikan di Taman Fatahillah.
Atraksi barongsai, ondel-ondel, dan beragam badut dengan karakter tokoh kartun favorit masyarakat seperti Doraemon, Ipin dan Upin, Naruto, Mickey Mouse, dan lainnya menjadi daya tarik tersendiri karena bisa dijadikan objek foto bersama oleh para pengunjung.
Namun, karena bertepatan dengan hari Senin, beberapa museum di kawasan tersebut seperti Museum Sejarah Jakarta, Museum Bank Indonesia, dan Museum Bank Mandiri tutup.
Sedangkan Museum Wayang serta Museum Seni Rupa dan Keramik tetap buka dari pukul 09.00-15.00 WIB.
Menjelang jam tutupnya, para personel keamanan Museum Seni Rupa dan Keramik tampak kesulitan menertibkan pengunjung yang kebanyakan sedang beristirahat di halaman museum tersebut.
Salah satu petugas keamanan, Andi Prakoso (30) mengatakan bahwa pada libur nasional seperti ini jumlah pengunjung meningkat hingga 100 persen.
"Karena hari ini juga tidak ada tiket masuk jadi pengunjung museum gratis melihat-lihat koleksi museum," ujarnya.
Namun, dirinya menyayangkan ulah para pengunjung yang tidak menjaga ketertiban dan kebersihan kawasan museum yang dibangun pada 1870 itu.
Dari pantauan Antara, banyak sampah yang didominasi sampah plastik bekas makanan dan minuman, berceceran tidak hanya di halaman museum tetapi juga di berbagai titik Taman Fatahillah.
Salah satu pengunjung, Eko Mulyanto (30) mengaku kecewa dengan perilaku pengunjung yang membuang sampahnya sembarangan.
"Ya di sini memang gratis tapi kalau kebersihan tidak diperhatikan kan menganggu (pengunjung) yang lain juga," ujar pria yang datang bersama keluarganya dari Cengkareng itu.
Pewarta: Yashinta Difa P
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015