Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi Mustofa Djuraid di Jakarta, Senin, mengatakan Jonan bahkan tidak sempat mengikuti upacara detik-detik proklamasi di Istana Merdeka.
"Bapak langsung terbang ke Papua jam 13.00 WIB siang ini dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng," kata Hadi.
Jonan langsung bergegas ke Papua begitu Presiden Joko Widodo memerintahkannya untuk segera mengoordinasikan proses evakuasi korban langsung di tempat kecelakaan terjadi.
Di Papua, Jonan akan langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk Basarnas untuk memperlancar proses evakuasi korban Trigana Air.
Kepala Basarnas telah berangkat ke Papua bersama Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Minggu malam.
Serpihan pesawat Trigana Air YRN ditemukan Senin pagi pukul 08.50 waktu setempat pada koordinat 140 29.953E, 04 49 28904 49 289S, di ketinggian 8.300 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Sentani 14.22 WIT dan seharusnya tiba di Oksibil pukul 15.04, tetapi dinyatakan hilang kontak pada 15.00 WIT setelah menara pengawas lalu lintas udara di Oksibil tidak berhasil mengontaknya.
Kontak terakhir pesawat dengan menara bandara Oksibil berlangsung pada pukul 15.00 WIT, dan pesawat ini sendiri melakukan kontak terakhir dengan tower Oksibil pada 14.55 WIT.
Pukul 15.00 WIT menara pengawas Oksibil berupaya mengontak pesawat, namun tak ada jawaban.
Pesawat ini ditumpangi 49 orang yang terdiri atas 44 orang dewasa, dua anak dan tiga bayi, serta lima awak, termasuk Kapten Pilot Hasanudin.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015