Riyadh (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan Arab Saudi mencatat 21 kasus virus corona sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS) dalam satu pekan sampai 15 Agustus 2015, demikian laporan Saudi Press Agency pada Minggu (16/8).
MERS, yang juga dikenal sebagai Koronavirus, menyebabkan gejala yang mirip dengan demam pada orang yang tertular.
Kementerian Kesehatan di Riyadh menyatakan jumlah itu meliputi 20 kasus di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, dan satu di Abha.
Seluruh jumlah kasus MERS yang dikonfirmasi sejak awal kemunculannya ialah 1.072 kasus, dan 588 di antara mereka sembuh, demikian laporan Xinhua dari Jakarta, Senin pagi. Sementara itu 25 pasien masih dirawat, selain empat pasien yang dikarantina.
Pengumuman tersebut dikeluarkan saat Arab Saudi merencanakan kegiatan di seluruh negeri itu guna mencegah virus tersebut menyebar di kalangan jamaah yang telah mulai datang untuk menunaikan Ibadah Haji --kegiatan ibadah terbesar agama Islam.
Kementerian tersebut belum lama ini mengumumkan musim bebas-penyakit-menular, termasuk korona virus MERS, di kalangan jamaah yang mengerjakan Umrah (Haji Kecil) pada musim panas ini.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015