Saya cukup puas dengan penampilan saya di turnamen ini. saya juga optimis bahwa dengan performa seperti ini saya bisa memenuhi target untuk lolos ke olimpiade,"
Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tunggal putri pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Bambang Supriyanto mengakui atletnya Linda Wenifanetri mampu menampilkan permainan paling bagus saat mengikuti Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 di Stadion Istora Senayan, Jakarta.
"Penampilan Linda paling istimewa adalah saat melawan Ratchanok Intanon. Saya kira saya pernah melihat penampilan istimewa Linda saat latihan," kata Bambang selepas pertandingan putaran semifinal Linda dengan wakil India Saina Nehwal, di Jakarta, pada Sabtu malam.
Pada putaran semifinal, Linda kalah dari Saina 17-21, 17-21 selama 55 menit pertandingan. Linda kalah setelah mengalami cedera lutut kaki kanan saat mencapai poin 7-6 pada game pertama.
Bambang berharap pencapaian Linda dalam Kejuaraan Dunia 2015 dapat memacu atlet yang menempati peringkat 29 dunia itu untuk berlatih fisik lebih berat di pelatnas.
"Soal cedera, sebenarnya Linda pernah mengalami cedera pada betis kiri pada akhir 2014. Tapi, lutut kanan tadi dibalut untuk jaga-jaga saja," kata Bambang.
Pelatih asal klub Jaya Raya Jakarta itu mengatakan kejadian cedera Linda pada Kejuaraan Dunia 2015 mirip dengan kejadian cedera Bellaetrix Manuputty pada Piala Sudirman 2015.
"Perubahan Linda setelah cedera kelihatan sekali walaupun tampak agak normal setelah jeda game pertama. Saat itu saya sampai tidak tahu apa yang akan saya sampaikan dan tidak bisa membicarakan soal teknik karena melihat kondisinya," kata Bambang.
Sementara, Linda mengaku tetap memaksakan permainan saat menghadapi Saina meskipun telah cedera pada lutut kaki kanan.
"Saya cukup puas dengan penampilan saya di turnamen ini. saya juga optimis bahwa dengan performa seperti ini saya bisa memenuhi target untuk lolos ke olimpiade," tutur Linda.
Linda menjadi wakil kedua Indonesia yang meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia 2015 setelah ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kalah dari pasangan Tiongkok Zhang Nan/Zhao Yunlei pada pertandingan semifinal.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015