Damaskus (ANTARA News) - Penjaga perbatasan Turki menembak hingga tewas tiga orang dan melukai 10 orang lagi, yang berusaha menyeberangi perbatasan dan memasuki wilayah Turki dan Suriah, kata satu kelompok pemantau pada Jumat (14/8).

Seorang perempuan dan remaja yang berusia 19 tahun termasuk di antara ketiga orang yang tewas, ketika mereka berusaha menyeberang dari Kota Kecil Tal Abyad di perbatasan Suriah, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia, dengan mengutip beberapa sumber.

"Mundur dan berbalik," kata beberapa penjaga perbatasan Turki kepada orang yang diduga telah berusaha mengungsi, sebelum mereka melepaskan tembakan ke arah penerobos perbatasan itu, demikian laporan Xinhua.

Jalur perbatasan tidak resmi menuju Turki sejak dulu selalu menjadi sasaran bagi mereka yang ingin mengungsi ke Turki, atau menggunakan negara tersebut sebagai batu loncatan untuk sampai ke Eropa dan mengungsi di sana.

Perbatasan itu bukan hanya digunakan oleh pengungsi. Gerilyawan garis keras dari berbagai belahan dunia memasuki Suriah melalui Turki sebelum Pemerintah Ankara memutuskan untuk memperketat pengawasan atas perbatasannya dan bergabung dengan koalisi untuk melawan Negara Islam.

Peristiwa pada Jumat bukan yang pertama. Dua peristiwa penembakan ke arah calon pengungsi dilaporkan selama satu bulan belakangan.

Seorang perwira polisi tewas di Istanbul selama bentrokan setelah satu pemboman mobil baru-baru ini. Di Provinsi Sirnak di bagian tenggara negeri itu, empat perwira polisi tewas akibat ledakan bom pinggir jalan ketika seorang prajurit tewas saat beberapa pria bersenjata menembak satu helikopter militer. Konsulat AS di Istanbul juga diserang oleh dua penyerang.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pekan ini mengutuk serangkaian serangan di Turki termasuk serangan terhadap pasukan keamanan di Istanbul dan provinsi di Turki Selatan, serta terhadap Konsulat AS di Istanbul.

"Ia (Ban Ki-moon) sangat prihatin oleh kerusuhan itu. Sekretaris Jenderal PBB menyampaikan simpatinya yang paling dalam kepada korban aksi hari ini, serta kepada rakyat dan Pemerintah Turki," kata satu pernyataan juru bicara Ban pada Senin (10/8).

Ban berharap bahwa para pelaku serangan tersebut akan segera diseret ke pengadilan, tambah pernyataan.

Sementara itu beberapa laporan pada Jumat (14/8) menunjukkan Turki telah mulai membangun tembok di wilayah perbatasannya dengan Suriah.
(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015