Jakarta (ANTARA News) - Atlet tunggal putri India Saina Nehwal mengaku seperti menjadi pemain Indonesia saat melawan atlet Merah-Putih menyusul kemeriahan penonton di Stadion Istora Senayan, Jakarta.
"Saya senang dengan keramaian penonton. Jika saya melawan pemain Indonesia, saya merasa seperti pemain Indonesia. Meskipun mereka mendukung pemain Indonesia, saya merasa mereka juga mendukung saya," kata Saina selepas pertandingan putaran perempat final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Jumat malam.
Pada pertandingan putaran perempat final Kejuaraan Dunia 2015, Saina sukses menyingkirkan wakil Tiongkok Wang Yihan dengan skor 21-15, 19-21, 21-19 dalam waktu 72 menit.
Pada pertandingan putaran semifinal yang akan berlangsung Sabtu (15/8), Saina akan menghadapi tunggal putri Indonesia Linda Wenifanetri.
"Besok akan menjadi pertandingan yang ketat karena Linda menampilkan permainan yang kuat. Dia telah mengalahkan Ratchanok dan Tai Tzu Ying," kata atlet tunggal putri yang menjadi pemain unggulan kedua dalam Kejuaraan Dunia 2015 itu.
Meskipun telah meraih dua kali kemenangan dari tiga kali pertemuannya dengan Linda, Saina mengatakan pertandingannya dengan atlet Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) itu akan menjadi pertandingan yang berbeda.
"Terakhir kali kami bertemu sekitar dua tahun lalu. Tapi itu pertandingan yang berbeda dengan sekarang," kata pemain yang sempat mendapatkan kartu kuning dari wasit karena melampiaskan kemenangan dengan melempar raket ke arah penonton itu.
Saina mengatakan pertandingan putaran semifinal tunggal putri Kejuaraan Dunia 2015 akan punya pemandangan yang sedikit berbeda dibanding kejuaraan dunia sebelumnya menyusul ketiadaan wakil Tiongkok.
"Kami tidak dapat meremehkan kemampuan para pemain Tiongkok. Tapi, saya memahami kadangkala ada saatnya naik dan turun. Itu yang terjadi misalnya pada Li Xuerui karena dia cedera pada beberapa bulan sebelumnya," kata Saina.
Atlet yang menempati peringkat kedua dunia itu mengakui kemampuan para pemain Tiongkok yang tidak mudah untuk dikalahkan sehingga atlet-atlet yang mampu lolos ke putaran semifinal juga punya peluang yang sama untuk menang.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015