Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan tekanan terhadap nilai tukar rupiah dengan dolar AS kemungkinan masih akan berlanjut.
"Ada masalah (ekonomi) internasional, ada juga regional dan domestik. Karena gabungan dari ketiga faktor yang terjadi itu, mau tidak mau membuat tekanan pada rupiah tetap berlanjut," kata Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Jumat.
Darmin mengatakan ada beberapa faktor yang membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan tertekan, termasuk di antaranya pasar yang tidak percaya dan minimnya investasi yang masuk.
"Bukan sekadar pasar yang tidak percaya, memang situasinya membuat tekanan pada rupiah. Ada beberapa hal, ada masalah internasional ada juga regional dan domestik. Gabungan dari ketiga itu maka tekanan (pada rupiah) akan muncul beberapa kali," ujar dia.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung melemah dalam beberapa bulan terakhir. Pada Jumat pagi, kurs rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta melemah 56 poin menjadi Rp13.765 per dolar AS.
Menurut Darmin, salah satu cara untuk memperbaiki nilai tukar rupiah terhadap dolar AS adalah dengan mengundang investasi asing masuk, terutama dalam bentuk valuta asing (valas).
"Semua itu sangat tergantung seberapa berhasil kita mengundang, senang atau tidak senang, investasi masuk, terutama dalam bentuk dolar dan dalam valas," kata dia.
"Kalau ada capital inflow (modal masuk) maka tekanan akan cepat reda," tambah Darmin.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015