Saya mendapat penjelasan dari Bulog bahwa Sulteng termasuk daerah yang surplus beras ,"
Palu (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Heri Gunawan mengatakan ketersediaan beras di Sulawesi Tengah dijamin aman karena selama ini hasil panen petani selalu surplus hingga ratusan ribu ton.
"Saya mendapat penjelasan dari Bulog bahwa Sulteng termasuk daerah yang surplus beras ," katanya di Palu, Kamis.
Selain daerah surplus, harga beras di Sulteng cukup stabil, juga sangat murah dibandingkan daerah lainnya di Tanah Air.
Sulteng harus mempertahankan diri sebagai salah satu daerah sebagai penyangga beras stok nasional di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Bulog, kata dia, harus lebih proaktif lagi dalam melakukan pembelian gabah/beras petani di setiap kabupaten dan kota di Sulteng.
Menurut dia, jika Bulog gencar membeli selain tingkat penyerapan meningkat, juga harga gabah dan beras di tingkat petani tidak mudah dipermainkan para tengkulak yang hanya mencari keuntungan besar.
Karena itu, peran Bulog sangat penting dalam menjaga stabilitas harga gabah dan beras bukan hanya di tingkat petani, tetapi juga pengecer.
Jika harga di tingkat petani anjlok, maka Bulog harus melalukan pembelian dengan harga sesuai standar pembelian pemerintah.
Heri minta Bulog Sulteng juga terus memperbaiki mutu beras raskin yang disalurkan kepada rumah tangga sasaran (RTS).
Masih ada penerima raskin yang sering mengeluhkan soal kualitas raskin. Bulog harus bertanggungjawab dengan meningkatkan kualitas agar ke depan semakin lebih bagus.
Sementara Kepala Bulog Sulteng, Maruf menjamin kualitas raskin di daerahnya karena dalam membeli beras dari petani mengacu kepada standar mutu yang telah ditetapkan.
Selain itu, juga Bulog sangat memperhatikan perawatan beras di gudang-gudang. "Kalaupun ada raskin yang disalurkan kualitas jelek, maka penerima bisa langsung melaporkan kepada Bulog untuk diganti dengan beras bagus," katanya.
Pagu raskin di Sulteng 2015 sekitar 36 ribu ton dan hingga kini sudah tersalurkan sampai jatah Agustus 2015.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015