Solo (ANTARA News) - Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menduga kuat toko handphone milik Udin (19) di Jalan Untung Suropati, Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, digunakan sebagai tempat merakit bom.
"Counter HP di Solo itu diduga tempat untuk merakit bom, sedangkan rumah kos di Dukuh Gerdu Desa Waru Karanganyar untuk menyimpan bom yang sudah jadi," kata Direktur Intelijen Densus 88 Anteror Mabes Polri, Kombes Polisi Ibnu Suhendra, usai penggeledahan di toko handphone milik terduga teroris Udin, di Solo, Kamis.
Indikasi mengenai itu, menurut Ibnu Suhendra, didasarkan pada hasil penggeledahan di tiga tempat di Solo dan Karanganyar.
Namun, kata Ibnu Suhendra, akan lebih lengkapnya nanti akan simpaikan oleh Kadiv Humas Mabes Polri langsung di Polresta Surakarta, pada Jumat (14/8) sore.
"Kami menangkap tiga tersangka, tetapi jelasnya nanti menunggu Kadiv Humas," kata Ibnu Suhendra.
Aparat Densus telah menangkap tiga terduga teroris di beberapa lokasi di Kampung Losari RT05/RW03 dan RT06/RW03 Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Rabu (12/8).
Mereka terdiri dari Sugiyanto alias Giyanto (40), Yus Karman, dan Ibadurahman yang semuanya asal Kelurahan Semanggi, Solo.
Polisi setelah ketiganya kemudian menggeledah rumah para tersangka. Namun, polisi belum mengungkapkan apakah Udin sudah ditangkap atau belum.
Polisi menemukan sejumlah barang bukti di beberapa lokasi antara lain rangkaian elektronik untuk membuat bom, bubuk potasium, dan rakitan bom yang sudah jadi yang disimpan di sebuah kos Karanganyar.
"Nanti, hasil penangkapan akan dijelaskan semuanya oleh Kadiv Humas. Kami tidak bisa menjelaskan, menunggu dahulu Kadiv Humas," kata Ibnu.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015