Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi dan politik dari Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga, menyatakan ada harapan baru dari perombakan Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK, terutama dalam proses industrialisasi dan penguatan nilai tukar.

"Menteri yang baru diharapkan dapat segera bekerja dan meningkatkan kinerja," katanya ketika dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.

Di bidang ekonomi, Andy mengatakan bahwa kabinet baru perlu mendorong penciptaan lapangan kerja baru di tataran mikro dikarenakan tren yang muncul saat ini adalah peningkatan jumlah pemberhentian hak kerja dan penggunaan tenaga kerja asing dalam proyek infrastruktur.

"Penurunan suku bunga dan tax holiday, terutama industri yang mempekerjakan minimal lima ribu pekerja perlu dilakukan untuk menstimulan investasi," ucap dia.

Selain itu, penataan dan pelayanan birokrasi terutama perpajakan,infrastruktur pelabuhan dan investasi perlu segera dilakukan. Bila perlu dilakukan pula penurunan suku bunga terhadap industri padat karya serta percepatan pembangunan kawasan investasi.

"Rizal Ramli dan Darmin Nasution mempunyai kemampuan dan kapasitas untuk segera cepat melakukan program tersebut," ucap Andy.

Mengenai penggantian Tedjo Edhy Purdijatno, Andy berpendapat bahwa Presiden Joko Widodo sudah membaca bahwa ada kekuatan-kekuatan tertentu yang ingin mengganggu pemerintahannya.

"Sehingga Presiden ingin dalam proses pembangunan dan pembenahan di segala sektor memerlukan sosok militer yang senior, tegas, dan dari lingkungan Angkatan Darat, itu ada pada Luhut," ucapnya.

Presiden Joko Widodo pada Rabu siang melantik enam menteri baru dalam Kabinet Kerja.

Presiden melantik Darmin Nasution menjabat Menko Perekonomian, Rizal Ramli menjabat Menko Kemaritiman, Thomas Lembong menjabat Menteri Perdagangan, Luhut Binsar Pandjaitan menjabat Menko Polhukam, Sofyan Djalil menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Pramono Anung menjabat Sekretaris Kabinet.

Nama-nama yang diberhentikan sebagai menteri yakni Tedjo Edi Purdijatno yang sebelumnya menjadi Menkopolhukam, Rahmat Gobel yang sebelumnya menjadi Mendag, Andrinof Chaniago yang sebelumnya sebagai Menteri PPN/Bapenas, dan Andi Widjajanto yang sebelumnya adalah Sekretaris Kabinet.

Pewarta: Calvinantya Basuki
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015