Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto mengakui bahwa ia punya tampang seram.
Karana tampanya yang seram itu, kata Bambang, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah berseloroh kalau tampang Bambang seperti buto (sebutan dalam bahasa Jawa yang artinya raksasa).
"Ibu Megawati bilang tampang saya menyeramkan sekaligus menakutkan, ibarat buto atau raksasa, apalagi saat diam," kata Bambang kepada ANTARA News di Jakarta, Kamis.
Diceritakan oleh Bambang, saat rapat di gedung DPP PDIP, Lenteng Agung, semua pengurus menyampaikan pendapat dan pandangan dihadapan Megawati. Saat giliran Effendi Simbolon berbicara, tiba-tiba Megawati meminta Effendi Simbolon untuk berhenti bicara.
“Waktu Effendi Simbolon sedang bicara, tiba-tiba Bu Mega bilang ke Effendi, Pendi, Pendi, kamu diam dulu, jangan bicara dulu, liat tuh Bambang, diam, kelap-kelop, menyeramkan, menakutkan, menyeramkan kayak buto (raksasa),” kata Bambang menirukan perkataan Megawati.
Semua terperangah dan selang beberapa saat, suasana dalam ruang rapat menjadi gemuruh karena semua yang hadir tertawa mendengarkan pernyataan Megawati.
"Ah masa Bu, saya kayak buto. Ibu Mega ketawa aja. Yang lain juga ikut ketawa," tutur Bambang.
Masih dihinggapi rasa penasaran, usai rapat, dirinya bertanya kepada teman-teman pengurus yang ikut rapat.
“Saya mencoba meresapi apa yang disampaikan Ibu dan bertanya kepada teman-teman usai rapat. Apa iya saya kayak buto. Apakah kalau saya diam menakutkannya. Teman-teman jawab, iya mas, sampean (anda) kalau diam, menakutkan, seram,” kata anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah IV itu.
Dengan apa yang disampaikan oleh Megawati, diakui Bambang telah menyadarkan dirinya. “Ibu Mega menyadarkan bahwa rupanya wajah saya wajah menakutkan kalau diam. Tapi apa yang dikatakan Bu Megawati, itu peringatan bagi saya dari ibu,” kata Bambang yang akrab dipanggil Bambang Pacul itu.
Sejak itu, dirinya mencoba untuk tidak lagi bersikap diam, tapi menjadi proaktif serta sering bercanda.
“Jadi atas kritikan Ibu Mega itu, kalau ngobrol sama teman-taman, lebih banyak candaan, proaktif ngobrol. Biasanya lebih suka diam saja. Orang bicara, saya diam saja. Saya koreksi kenapa Ibu bisa ngomong wajah saya seram, item (hitam) seperti buto,” pungkas Bambang.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015