Bandung (ANTARA News) - Dania Agustina Rahman (19), mahasiswa semester III Jurusan Teknik Industri Universitas Pasundan Bandung, yang tewas terkena longsor bebatuan saat mendaki Gunung Semeru, Jawa Timur, dikenal sebagai mahasiswa kritis dan cukup cerdas.
"Penuturan dosennya, Dania itu mahasiswa yang cerdas, kreatif, kritis, habis mata kuliah selesai dia itu paling banyak bertanya ke dosennya," kata Rektor Universitas Pasundan Bandung Eddy Jusuf, di Bandung, Kamis.
Ia mengatakan, dari segi akademis indeks prestasi kumulatif (IPK) Dania di kampus tersebut juga cukup bagus yakni 3,16.
Menurut dia, sejak masa SMA, Dania sudah sering melakukan pendaki ke sejumlah gunung yang ada di Pulau Jawa.
"Bahkan menurut informasi yang didapatkan kami, hampir semua gunung di Jawa sudah didaki oleh Dania.
Meskipun sudah memiliki hobi mendaki gunung, lanjut dia, hingga saat ini Dania belum tercatat sebagai anggota UKM pecinta alam di kampusnya yakni Mahasiswa Pecinta Kelestarian Alam Unpas.
Sementara itu, salah seorang dosen Universitas Pasundan Sidik Nurjaman membenarkan bahwa Dania adalah salah satu mahasiswanya yang cukup kritis dan komunikatif saat mengikuti kegiatan perkuliahan.
"Kalau di kelas, dia selalu duduk di depan. Dia juga aktif di kegiatan himpunan jurusan bahkan dia pernah ikut Mojang Jajaka yang diadakan fakultas," kata Sidik.
Sebelumnya, Dania Agustina Rahman (19) warga Sukabumi, Jawa Barat, ditemukan meninggal dunia di jalur pendakian Gunung Semeru pada Rabu sore karena nekat naik ke puncak Gunung Semeru (Mahameru) berketinggian 3.676 meter dari permukaan laut.
"Saat petugas melakukan pencarian terhadap pendaki yang hilang bernama Daniel Saroha (31), warga Bogor yang juga belum ketemu, petugas mendapati pendaki lain bernama Dania yang meninggal dunia karena tertimpa batu berukuran besar dari puncak Semeru," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari saat dihubungi di Lumajang, Rabu malam.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015