Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle menjelang pembacaan nota keuangan RAPBN 2015 adalah untuk memberikan isyarat kepada menteri-menteri baru.


"Kenapa Pak Jokowi melantik mereka itu sebelum pidato nota pengantar keuangan tanggal 14 Agustus. Itu artinya, secara tidak langsung Pak Jokowi menyiratkan, ini lho tantangan kalian untuk tahun 2016," kata Anggota Komisi XI DPR RI, Hendrawan Supratikno di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.


Hendrawan menilai menteri bidang ekonomi yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidangnya.


“Figur-figur yang kemarin menjadi menteri baru, kompetensinya lebih sesuai dengan bidang tugasnya. Persepsi masyarakat terhadap menteri-menteri baru ini lebih baik dan positif. Jam terbang mereka itu luar biasa,” kata Hendrawan.


“Sekarang tinggal dilihat kinerja dari orang-orang ini. Tapi mereka sudah punya modal yang baik, yakni kompetensi lebih sesuai dan persepsi publik lebih baik,” kata Hendrawan.


Selain itu, dengan menunjuk Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menko Polhukam, Presiden Jokowi menginginkan terjadinya konsolidasi politik antara eksekutif dan legislatif.


“Yang menarik, dengan ditempatkannya Luhut sebagai Menko Polhukam, maka konsolidasi politik sudah masuki babak baru. Kita berharap DPR segera merespon ini dengan pembenahan di DPR RI juga. Jangan DPR berteriak-teriak disektor eksekutif, sementara eksekutifnya sudah dibenahi tapi DPR nya tidak membenahi,” kata Hendrawan.



Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015