"Awalnya, Dania akan mendaki Gunung Rinjani dan sempat dilarang oleh saya, karena khawatir terjadi sesuatu dan almarhumah pun tidak jadi berangkat. Tapi, tiba-tiba Dania memilih mendaki Gunung Semeru bersama rekan kampusnya," kata sepupu korban, Reynaldi di Sukabumi, Kamis.
Menurut dia, hobi mendaki korban warga Komplek Perbata, RT/RW 04, Kelurahan Benteng, Kecamatan Wardoyong, Kota Sukabumi itu sudah terlihat sejak masuk SMA Negeri I Kota Sukabumi dan berlanjut saat duduk di bangku kuliah.
Ia juga sering mengkhawatirkan hobi sepupunya itu.
Apalagi dirinya dan korban memang dekat sejak kecil, sehingga dengan adanya kabar bahwa Dania kecelakaan dan meninggal dunia saat tengah melakukan pendakian, ia masih tidak menyangka dan sangat kehilangan.
"Dania orangnya selalu ceria dan sejak kecil sudah senang berpetualang. Almarhumah juga orangnya sedikit tomboy tapi tetap menggunakan hijab jika mau ke mana mana," tambahnya.
Sementara, teman korban sesama alumni SMA Negeri I Kota Sukabumi, Muhamad Rener mengatakan, sebelum mendaki Gunung Semeru, Dania sempat bersama dirinya dan beberapa rekan alumninya mendaki Gunung Pangandaran, Garut, Jabar.
Kemudian informasinya, Dania juga kembali mendaki Gunung Gede di Kabupaten Sukabumi.
"Dania selalu semangat jika sudah berkaitan dengan berpetualang, bahkan di grup alumni SMA-nya dia sering mengajak rekan-rekannya mendaki gunung," katanya.
(Baca: Semeru ditutup sementara)
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015