"Saya kira pertandingan tadi belum cukup. Mungkin dibutuhkan lebih dari satu hari. Akan tetapi, setiap pemain harus beradaptasi dengan cara apa pun karena harus menjalani pertandingan," kata Saina selepas pertandingan putaran kedua melawan wakil Hong Kong Cheung Ngan Yi di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (12/8) malam.
Saina menaklukkan Cheung dalam pertandingan yang berlangsung selama 33 menit dengan skor 21-13, 21-9.
Pebulu tangkis unggulan kedua itu mengatakan bahwa Kejuaraan Dunia punya tingkat kesulitan yang lebih tinggi daripada turnamen Indonesia Terbuka meskipun lokasi pertandingan sama di Istora Senayan.
"Setiap pemain harus siap dengan kondisi apa pun karena semua merasakan atmosfer yang sama. Selain itu, kok yang dipakai pada pertandingan kali ini sulit untuk dikendalikan," katanya.
Meski meraih selisih skor yang jauh, Saina mengaku cukup kesulitan mengatasi permainan Cheung.
"Saya telah melihatnya bermain dengan pemain bagus seperti Michelle Li. Permainan dia tampak berkembang. Saya juga tidak mudah melawannya," katanya.
Pemain yang berada pada peringkat kedua dunia itu mengatakan bahwa pertandingan pertama akan selalu menjadi pertandingan yang sulit dilewati bagi setiap pemain karena mereka harus menyesuaikan diri dengan lapangan.
Saina tidak menampik keinginan untuk memenangi Kejuaraan Dunia 2015 demi meraih tiket kualifikasi Olimpiade Rio 2016.
"Semua pemain pasti ingin meraih tiket ke sana dan saya juga akan melakukan yang terbaik. Akan tetapi, itu tidak mudah karena akan ada delapan turnamen lagi setelah ini," katanya.
Pada pertandingan putaran ketiga, Saina akan menghadapi tunggal putri Jepang Sayaka Takahashi yang mengalahkan tunggal putri Swiss Sabrina Jaquet dengan skor 21-8, 21-17.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015