"Hanya saja persepsi publik, Luhut lebih baik ketimbang Pak Tedjo," kata Johnny di Jakarta, Rabu.
Kendati kadernya itu dikeluarkan dari kabinet, Nasdem tidak akan berubah sikap dengan tetap mendukung pemerintahan Jokowi-JK hingga 2019.
"Sejak awal koalisi dibentuk, Partai NasDem mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Yang kami (Partai NasDem) bangun adalah koalisi tanpa syarat,” kata anggota Komisi X DPR RI itu.
Johnny mengatakan Partai NasDem berkewajiban merelakan ketika presiden ternyata menilai kadernya tidak cukuf efektif.
“Yang terpenting hasil dari perubahan tersebut adalah mendapatkan respon pasar secara positif,” kata dia.
Dia mengharapkan nama-nama baru dalam Kabinet Kerja diterima positif oleh pasar.
Dia menekankan semakin cepat pergantian anggota kabinet maka akan lebih baik bagi upaya menjalankan RAPBN 2016.
“Inilah sebagaimana yang menjadi pandangan dari Pak Surya Paloh (Ketua Umum). Janganlah kepentingan kelompok melampaui atau mengalahkan kepentingan bangsa dan negara. Inilah makna dari prinsip restorasi kita (Partai NasDem)," demikian Johnny.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015