Paus yang terakhir berkunjung ke Indonesia sudah cukup lama. Jadi momentumnya untuk saat ini bisa kembali memperkuat hubungan antar dua negara iniJakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menerima kunjungan Kardinal Pietro Parolin dari Secretary of State Vatikan di ruang kerjanya, Jakarta, Rabu. Dalam kesempatan itu Menag berharap agar Paus Fransiskus dapat berkunjung ke Indonesia.
"Dengan segala kerendahhatian, kami mengundang Paus Fransiscus untuk berkenan berkunjung ke Indonesia. Tidak hanya untuk melihat kehidupan keagamaan di Indonesia, bertemu dengan umat Katolik di Indonesia khususnya, tapi juga ikut meneguhkan semangat bagaimana dialog antar umat beragama itu terus dikembangkan," tutur Menag.
"Paus yang terakhir berkunjung ke Indonesia sudah cukup lama. Jadi momentumnya untuk saat ini bisa kembali memperkuat hubungan antar dua negara ini," tambahnya didampingi Kabalitbang-Diklat Abd. Rahman Mas’ud, Karo Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Achmad Gunaryo, Kepala PKUB A Mubarak, Direktur Urusan Agama Katolik Franciskus Endang, dan Kabag TU Pimpinan (Sesmen) Khoirul Huda Basyir.
Menag menyambut baik kunjungan Kardinal Pietro. Menurutnya, kunjungan pertama Sekretariat Negara ke Indonesia ini sangat baik bagi hubungan kedua negara. "Kami sangat mengapresiasi dan bersyukur karenanya," kata Menag.
Terhadap undangan Menag ini, Kardinal Pietro Parolin menyambut baik dan akan menyampaikannya kepada Paus Fransiskus. Kardinal berharap Paus nantinya berkesempatan untuk berkunjung dan bisa menyaksikan kehidupan beragama di Indonesia.
Kardinal juga mengundang Menag Lukman jika ada kesempatan ke Eropa agar bisa berkunjung ke Sekretariat Vatikan di Roma. "Kami sangat tertarik dengan Islam Nusantara," katanya sembari berulang-ulang mengucapkan very interesting.
Hubungan baik Indonesia dan Vatikan sudah terjalin sejak lama, lebih dari 65 tahun. Menurut Menag, umat Katolik saat ini di Indonesia jumlahnya juga cukup banyak, tidak kurang dari 7 juta.
Kepada Kardinal, Menag mengaku sangat terbantu dengan keberadaan para pemuka agama, termasuk pemuka agama Katolik dan jajaran Keuskupan yang ada di semua Provinsi di Indonesia, yang telah ikut menjalankan misi Kementerian Agama dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan masyarakat Indonesia.
Menag menambahkan bahwa ia juga mengikuti melalui media massa, upaya-upaya Paus Fransiscus dalam membangun interfaith dialogue. "Itu bagi kami sangat positif karena Indonesia terdiri dari masyarakat yang sangat beragama, termasuk juga kemajemukan di bidang penganut agama,” ujar Menag.
"Karenanya upaya untuk selalu membangun dialog antar umat beragama merupakan sesuatu yang sangat positif dan kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas apa yang selama ini dilakukan oleh Paus Fransiscus yang dampaknya sangat baik bagi Indonesia dan juga dunia," tambahnya.
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015