Turun jabatan apa? Ini kan artinya tugas."

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas) Sofyan Djalil menargetkan memperkuat koordinasi sesuai keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Inginnya Pak Presiden diperkuat kembali, supaya perencanaan lebih terkoordinir. Kemudian, perencanaan itu kita majukan ke depan. Itu kan seperti yang sedang disiapkan," ujarnya usai acara pelantikan dirinya menggantikan Andrinof Chaniago di Istana Negara, Jakarta, Rabu.

Menurut Sofyan, penguatan koordinasi pembangunan nasional dapat dilakukan dengan menyiapkan perencanaan yang matang sebelum tahun anggaran dimulai.

"Jadi, sebelum tahun anggaran dimulai, misal anggaran 2016, dari September sudah direncanakan," katanya.

Menurut Sofyan, dirinya mendapat kabar untuk dilantik sebagai Kepala Bapennas yang baru pada Selasa malam (11/8) , sehari sebelum upacara pelantikan.

Ia mengemukakan, jabatan Menteri PPN/Kepala Bapennas akan memberinya tambahan pengalaman di jajaran menteri sebagai pembantu presiden, dan tidak dianggap sebagai turun jabatan.

"Saya kan tambah pengalaman. Turun jabatan apa? Ini kan artinya tugas. Ini sudah empat kali jabatan menteri, Menkominfo, BUMN, Menko Perekonomian dan sekarang ini," ujarnya menyebutkan jabatan menteri yang pernah diembannya di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I dan Kabinet Kerja.

Presiden Jokowi hari ini merombak (reshuffle) Kabinet Kerja dengan melantik Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan mengantikan Rahmat Gobel, Darmin Nasution sebagai Menteri Kordinator Ekonomi menggantikam Sofyan Djalil, Pramono Anung sebagai Sekertaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto,

Selain itu, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Polhukam menggantikan Tedjo Edhi P., Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo dan Sofyan Djalil menjadi Menteri PPN/Kepala Bapennas menggantikan Andrinof Chaniago.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015