reshuffle ini sangat tanggung

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai Presiden Joko Widodo telat merombak kabinet karena seharusnya sudah dilakukan beberapa bulan lalu ketika kinerja menteri bidang ekonomi disorot publik.

"Perombakan kabinet ini agak terlambat karena seharusnya dilakukan beberapa waktu lalu terkait sejumlah menteri yang disoroti di bidang ekonomi," kata dia di Jakarta, Rabu.

Dia juga menyebut perombakan kabinet itu terlihat tambal sulam meskipun nama-nama yang mengisi kursi menteri memiliki potensi dan pengalaman, terutama karena menteri yang diganti adalah Menteri Koordinator, bukan menteri teknis.

"Kalau kita mau melihat masalah ekonomi, lebih banyak di kementerian teknis, bukan koordinasi. Saya mencontohkan kementerian bidang ekonomi yang kebijakannya tidak mendukung stimulus perkembangan ekonomi," ujar Fadli.

Dia mencontohkan kebijakan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan yang agak menghambat pengusaha di tengah situasi ekonomi saat ini, sedangkan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang menaikkan pajak telah menyulitkan subjek pajak tanpa berhasil memperluas subjek pajak.

"Menteri Pemuda dan Olahraga (Imam Nahrawi) juga telah membuat kekisruhan di persepakbolaan nasional. Sepak bola merupakan bagian dari gerak ekonomi rakyat karena selain sebagai hiburan, juga memiliki segi ekonomi," kata Fadli.

Fadli juga menyoroti kinerja Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said yang tidak terlihat prestasinya dalam meningkatkan "lifting" minyak dan gas, sebaliknya cenderung meliberalisasi dan mempersulit rakyat dengan menaikkan harga BBM.

"Terkait kondisi ekonomi saat ini namun menteri di bidang ekonomi tidak diganti maka reshuffle ini sangat tanggung," ujarnya.

Dia juga menyoroti keputusan Presiden Jokowi yang mempertahankan Yasonna Laoly padahal dinilainya mengeluarkan kebijakan yang membuat gaduh politik nasional.

"Ketakutan (dalam perombakan kabinet) menunjukkan reshuffle tambal sulam yang memperlihatkan beberapa memiliki backing politik," ujarnya.

Presiden Jokowi hari ini mengangkat Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo, lalu Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjojanto, Sofyan Djalil menjadi Menteri PPN/ Kepala Bappenas menggantikan Andrianof Chaniago, serta mengangkat Thomas T. Lembong menggantikan Rahmat Gobel.

Presiden juga menunjuk Luhut Pandjaitan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edi Purdijanto, serta mengangkat Darmin Nasution sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015