Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus memulangkan sebanyak 25 tenaga kerja Indonesia dari Suriah kembali ke Tanah Air, demikian keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Rabu.
"KBRI Damaskus kembali merepatriasi 25 TKI ke Indonesia via Beirut-Lebanon pada Selasa, 11 Agustus 2015," kata Pelaksana Fungsi Konsuler KBRI Damaskus Makhya Suminar.
Menurut dia, rombongan TKI tersebut dipulangkan melalui jalur Beirut-Lebanon karena Bandara Damaskus di Suriah dinilai kurang aman, dan selanjutnya proses pemulangan akan dilanjutkan oleh KBRI di Beirut.
Makhya mengatakan bahwa 25 TKI itu telah berhasil diperjuangkan dan diselesaikan segala permasalahan hak-hak yang terkait dengan statusnya sebagai pekerja migran.
"Dalam rombongan tersebut, terdapat lima orang TKI asal Jawa Barat dan NTB, yang menjadi korban perdagangan manusia, yang berhasil diselamatkan dan diperjuangkan hak-haknya oleh KBRI Damaskus," katanya.
Dia menambahkan, dengan pemulangan 25 TKI tersebut, berarti KBRI Damaskus telah berhasil merepatriasi sebanyak 7.811 orang WNI dari Suriah sejak 2011.
"Sementara di shelter (penampungan sementara) KBRI Damaskus masih terdapat 50 TKI lagi yang masih harus diperjuangkan hak-haknya dan diupayakan kepulangannya," kata dia.
Menurut Makhya, misi utama KBRI Damaskus di Suriah selama masih beroperasi di negara itu adalah perlindungan dan repatriasi WNI.
Sejak September 2011, terlebih lagi dengan kondisi keamanan di Suriah yang semakin memburuk, Pemerintah RI telah melakukan moratorium pengiriman tenaga kerja dan melakukan repatriasi terhadap seluruh WNI di Suriah.
Pemerintah RI bahkan telah menetapkan bahwa tenaga kerja yang masuk ke Suriah setelah masa moratorium sejak September 2011 merupakan korban dari Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
"Kepada ibu-ibu yang dipulangkan hari ini, hendaklah tidak tergiur iming-iming sponsor atau calo yang memberikan jutaan uang kepada keluarga untuk dikirim kembali ke Suriah," ujar Makhya saat memberikan sambutan sebelum melepas kepulangan para TKI.
"Di Suriah sedang mengalami perang dan pemerintah sudah menghentikan pengiriman tenaga kerja ke sini. Artinya, ibu-ibu semua itu dijual oleh calo ke Suriah," katanya.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015