Seoul (ANTARA News) - Seorang pria membakar diri di luar Kedutaan Besar Jepang di Seoul, Rabu, dalam unjuk rasa menuntut permintaan maaf Tokyo karena memaksa perempuan bekerja di rumah pelacuran selama Perang Dunia II.
Menurut saksi, pengunjuk rasa lain serta petugas bertindak cepat memadamkan api dan pria itu dibawa keluar dari tempat tersebut menggunakan tandu.
Keadaan pria tersebut tidak diketahui.
Kantor berita Yonhap melaporkan pria tersebut adalah warga negara Korea Selatan berumur 81 tahun.
Hampir 1.000 pengunjuk rasa berkumpul di luar Kedubes Jepang menjelang peringatan ke-70 berakhirnya pemerintahan kolonial Jepang pada 1910-1945 di semenanjung itu, Sabtu.
Korsel mengatakan belum banyak yang dilakukan Jepang untuk menebus perekrutan paksa perempuan-perempuan Korsel untuk bekerja di rumah bordil militer Jepang sebagai "wanita penghibur".
Jepang bersikeras bahwa masalah tersebut sudah diselesaikan dalam kesepakatan bilateral 1965 yang memulihkan hubungan diplomatik kedua negara, di mana Jepang membayar ganti rugi sebanyak 800 juta dolar AS dalam bentuk hibah ataupun pinjaman bagi bekas koloninya itu.
Isu tersebut menimbulkan ketegangan hubungan antara Seoul dan Tokyo selama bertahun-tahun. Presiden Korsel Park Geun-Hye mengatakan tidak akan ada pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sampai Jepang memberikan ganti rugi penuh, demikian laporan AFP.
(Uu.S022)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015