Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana PT Bank Harda Internasional Tbk sebagai emiten ke-12 pada 2015 dengan kode perdagangan BBHI.
"Aksi korporasi Bank Harda Internasional Tbk merupakan suatu hal bersejarah dan langkah manajemen serta pemilik untuk mengembangkan perusahaan lebih baik ke depannya," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat saat peresmian pencatatan saham BBHI di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, dengan perusahaan masuk ke pasar modal maka dapat memperbaiki struktur dan operasionalnya secara berkelanjutan sehingga memiliki nilai di industrinya.
Direktur Utama BBHI Antonius Prabowo Argo mengharapkan kinerja makin meningkat dengan tercatatnya saham perseroan di BI, meski perekonomian nasional sedang melambat.
Ia mengemukakan perseroan akan menggunakan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) yang sebesar Rp100 miliar untuk penyaluran kredit dalam rangka pengembangan usaha.
"Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, kami optimis dapat meningkatkan pertumbuhan penyaluran kredit tahun ini karena ekspansi kredit akan kami fokuskan pada dua sektor yakni ritel dan komersial yang pertumbuhannya cukup tinggi," kata dia.
Tercatat, harga perdana saham perseroan bergerak meningkat menjadi Rp134 per lembar dibandingkan pada harga perdana Rp125 per saham.
Bank Harda membukukan laba bersih sebesar Rp12,44 miliar pada 31 Desember 2014 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,46 miliar. Total aset mencapai Rp2,02 triliun pada 31 Desember 2014 dengan jumlah kredit sebesar Rp1,5 triliun dan jumlah dana pihak ketiga sebesar Rp1,73 triliun.
Sementara itu rasio kecukupan keluarga menunjukkan peningkatan pada Desember 2014 sebesar 15,79 persen menjadi 18,13 persen pada Januari 2015. Dengan jumlah modal pada Desember 2014 sebesar Rp292 miliar dan meningkat menjadi Rp323 miliar pada Januari 2015.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015