Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu dibuka turun 50,54 poin (1,09 persen) dari posisi terakhir kemarin menjadi 4.572,04.

Kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 juga bergerak turun 12,93 poin (1,66 persen) menjadi 768,17.

"Minimnya katalis positif bagi pasar baik dari dalam negeri maupun eksternal mendorong IHSG kembali mengalami tekanan," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo.

Menurut dia, pasar sedang konsolidasi dengan kebijakan pemerintah Tiongkok mendevaluasi mata uangnya.

Di sisi lain, ia mengatakan, rencana pemerintah mengumumkan perombakan kabinet menambah ketidakpastian arah pergerakan pasar.

Satrio Utomo berharap pemodal tetap rasional dalam menyikapi keadaan karena perekonomian nasional masih bisa terus tumbuh kedepan dan kondisi itu membuka peluang akumulasi.

"Secara jangka panjang, saham-saham di dalam negeri masih cukup menarik untuk diakumulasi," katanya.

Direktur BEI Samsul Hidayat mengatakan bursa saham merupakan bagian dari ekonomi global dan sentimen global yang cenderung negatif cukup mempengaruhi keputusan pemodal baik asing maupun lokal dalam berinvestasi.

"Mungkin beberapa investor mencari aman terlebih dahulu untuk menjaga nilai asetnya. Namun, yang perlu juga diperhatikan yakni fundamental kinerja emiten domestik, saat ini masih menunjukan potensi pertumbuhan ke depannya," katanya.

Ia menambahkan sebagai regulator dan fasilitator perdagangan efek, BEI berkomitmen menciptakan rasa nyaman dan aman bagi pelaku pasar dalam berinvestasi serta menjaga pasar yang wajar, teratur dan efisien.

"Bursa maupun regulator lainnya tidak akan intervensi terhadap perkembangan di pasar. Bursa hanya memastikan perdagangan bisa berjalan baik, teratur, wajar dan semua dilakukan dengan konsep benar," katanya.

Di tingkat regional, indeks Bursa Hang Seng melemah 295,80 poin (1,21 persen) ke level 24.202,41; indeks Nikkei turun 257,56 poin (1,24 persen) ke level 20.463,19; dan indeks Straits Times melemah 90,31 poin (2,86 persen) ke posisi 3.062,75.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015