Masih banyak kendala, terutama dalam pengembangan organisasi."Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan organisasi kemasyarakatan Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH), yang awalnya merupakan komunitas relawan pendukung Presiden Joko Widodo, harus tetap menjadi sukarelawan pejuang.
"RKIH harus tetap mempertahankan jati dirinya sebagai sukarelawan pejuang yang tidak mencari kekuasaan, fasilitas maupun kedudukan," ujar Yuddy setelah acara perayaan ulang tahun pertama dan pelantikan pengurus nasional RKIH di Balai Sudirman, Jakarta, Selasa malam.
Selain itu, Yuddy meminta para anggota RKIH untuk terus memberikan dukungan kepada pemimpin yang benar-benar diyakini membela kepentingan rakyat luas.
Guru Besar dari Universitas Nasional Jakarta ini juga berharap RKIH, yang sebelumnya berbentuk komunitas relawan Jokowi bernama Rumah Koalisi Indonesia Hebat, dapat menyatukan semangat untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik di masa depan.
"Saya kira selama satu tahun ini sudah banyak kemajuan yang dibuat oleh RKIH," kata Yuddy.
Sementara menurut Ketua Umum Rumah Kreasi Indonesia Hebat Kris Budiharjo masih ada beberapa kendala yang dihadapi selama satu tahun RKIH berdiri, sejak dikukuhkan oleh Presiden Joko Widodo pada 11 Agustus 2014.
"Masih banyak kendala, terutama dalam pengembangan organisasi," ujar Kris.
Ada pun ucapan selamat kepada RKIH juga datang dari Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, yang juga datang ke acara tersebut.
Ditemui terpisah, Tedjo berharap RKIH bisa terus memberikan dukungan kepada pemerintah.
"Para anggota RKIH harus bisa membawa organisasi ini menjadi suatu kekuatan pendukung pemerintah," ujar Tedjo.
Acara perayaan satu tahun dan pelantikan pengurus nasional RKIH di Balai Sudirman, selain oleh Menpan-RB Yuddy Chrisnandi dan Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, juga dihadiri beberapa tokoh seperti Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dan Ketua Umum PPP versi Musyawarah Nasional Surabaya Romahurmuziy.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015