"Digital sign memang sedang booming saat ini di dunia, termasuk Australia, Singapura dan Indonesia, meskipun permintaan untuk jenis sign lain seperti banner, building signs dan vehicle graphics juga tetap tinggi," kata Steven Kusnadi, Direktur PT Priyamitra Satwika, master franchise Signarama Indonesia, dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Digital sign adalah sign atau display yang ditampilkan dalam bentuk digital, sangat fleksibel diintegrasikan dengan berbagai jenis iklan atau advertisements dalam bentuk gambar atau video. Jenis lain dalam bentuk digital ini adalah Digital Menus, Digital Lobby Signs, Digital Directory hingga Digital Kiosks.
Menurut Steven, perusahaanya memiliki keunggulan dalam menghasilkan berbagai jenis sign ini, dan siap memperkenalkan berbagai jenis sign lain yang belum begitu banyak dikenal publik Indonesia namun sangat efektif dalam mendukung promosi produk atau jasa atau keperluan publik lainnya.
Diantara bentuk sign lain yang belum banyak dipergunakan di Indonesia tapi sangat efektif dalam mempromosikan produk atau jasa perusahaan, misalnya, bentuk magnetic signs, sebuah sign yang bisa dipindah-pindah sesuai ruang dan waktu.
"Kalau Anda mau sign ini ditempel di sebuah mobil atau pintu tapi tidak ingin permanen alias bisa dipindah, magnetic sign ini jadi pilihan terbaik," katanya.
Perusahaan itu akan mengikuti dalam pameran Franchise dan License ExpoIndonesia di Jakarta Convention Center (JCC) pada 11-13 September 2015 mendatang.
Signarama adalah perusahaan pembuat sign terbesar di dunia, yang sudah hadir dengan jumlah outlet saat ini mencapai 1.000 yang tersebar di 52 negara. Merupakan bagian dari sistem waralaba bisnis-ke-bisnis yang sukses di bawah naungan United Franchise Group. Berbagai produk sign berkualitas, pengerjaan tepat waktu dan harga bersaing menjadi karakter produk sign dari Signarama.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015