Jakarta (ANTARA News) - Resmi diperkenalkan bulan lalu, Bolt Powerphone E1 menawarkan yang berbeda, meskipun harganya hanya Rp999.000 tapi sudah mendukung jaringan (network) 4G LTE.
ANTARA News yang sudah menjajal performa Powerphone E1, membeberkan ulasannya sebagai berikut:
Desain
Dengan harga yang murah, Powerphone E1 masih mengandalkan material plastik. Handset tersebut dikemas dengan desain sederhana berdimensi 136 x 66 x 9,8 mm dan berat 154 gram, serta lengkungan yang sangat kentara pada keempat sudutnya.
Tombol on/off dan tombol pengaturan volume--yang berukuran lebih besar diletakkan di sisi kiri Bolt Powerphone E1.
Untuk penggunaan headset, plug connection tersedia di bagian atas ponsel, sementara port USB terdapat di sisi kanan ponsel.
Pada bagian depan terdapat kamera selfie dan lampu indikator. Ketika ada notifikasi yang belum dibuka lampu akan berwarna kuning, sedangkan saat pengisian daya lampu berwarna merah.
Sementara itu, pada bagian belakang ponsel tertanam kamera dan lampu flash, serta speaker di salah satu pojok bawah ponsel.
Layar
Powerphone E1 berlayar 4,5 inci FWVGA dengan resolusi 480 x 854 piksel, sama seperti Android One yang dipasarkan Evercoss, Mito, Nexian yang diluncurkan awal tahun.
Soal kejernihan, ponsel ini harus diakui kalah dengan ponsel kelas atas yang rata-rata sudah memakai layar resolusi HD atau bahkan full HD.
Bahkan, Powephone E1 masih kalah dibandingkan dengan tablet milik Advan yang dibanderol tak jauh berbeda Rp1,1 juta dan Vandroid X7 yang mengusung resolusi 1024 x 600 piksel.
Untungnya, ponsel tersebut dibekali dengan teknologi panel IPS (In-Plane Switching) yang kepadatan tampilan gambarnya mencapai 218 pixel per inci, terlihat bening.
Sama seperti pendahulunya, Bolt Powerphone V9820 dan Bolt Powerphone V5, ponsel terbaru Bolt tersebut belum dilengkapi dengan lapisan pelindung seperti Gorilla Glass atau sejenisnya.
Layar Powephone E1 dilengkapi dengan panel sentuh yang berwarna biru saat digunakan. Panel tersebut menawarkan tiga opsi--layaknya pada smartphone kebanyakan--yakni menu, home, dan back. Saat standby dan layar ponsel redup, lampu pada panel akan menyala sebelum akhirnya dikunci.
User Interface
Tampilan home screen Powerphone mirip dengan ponsel android pada umumnya. Satu screen dapat berisi 20 aplikasi dengan rincian 4 kolom dan 5 baris aplikasi.
Powerphone E1 telah dilengkapi dengan sejumlah aplikasi sosial media seperti Facebook, Twitter, Path, juga YouTube.
Pengguna juga dapat menggunakan berbagai pengaturan cepat untuk di antaranya Wi-Fi, Bluetooth, airplane mode, dan auto-rotate, dengan mengusap layar dari atas ke bawah. Dengan cara yang sama, pengguna juga dapat mengetahui notifikasi.
Untuk tampilan keyboard virtual, tombol-tombolnya berwarna abu-abu, dan seperti biasanya dalam moda lanskap (horisontal) keyboard visual akan membesar mengikuti panjang layar.
Sayangnya, tampilan tombol keyboard virtual Powerphone E1 tidak memiliki border (frame), sehingga sedikit menyulitkan pengguna yang berusia tidak muda atau yang memiliki rabun mata.
Kamera
Powerphone E1 dibekali kamera belakang 5MP yang telah dilengkapi dengan auto focus, sementara kamera depannya sama bersensor 5MP.
Meskipun dengan kamera bersensor sama, soal hasil "jepretan", kualitas gambar dari kamera depannya tidak sebagus dari kamera belakang.
Jika dibandingkan dengan kamera pada ponsel sekelas iPhone 4--yang masih menggunakan kamera VGA sekalipun--hasil dari kamera Powerphone E1 masih kalah.
Terima kasih untuk LED flash yang melengkapi kamera belakang Powerphone E1, yang membuat hasil gambar tertangkap lebih jelas dan detail.
Performa
Meski Powerphone E1 terlihat sederhana di segala sisi, teknologi handset ini tidak dapat dianggap remeh. Tidak kalah dari smartphone Android lainnya, Powerphone E1 dibekali chipset quad-core Qualcomm Snapdragon dengan tenaga kerja berkecepatan 1,2 GHz.
Penunjang performa berikutnya adalah kapasitas RAM-nya yang 1GB, cukup mumpuni pada harganya yang kurang dari Rp1 juta. Selanjutnya, baterai yang dapat dilepas berkapasitas daya 2200 mAh, memungkinkan pengguna bisa mengganti dengan baterai cadangan yang terisi penuh ketika tidak sempat me-charge.
Bolt juga membekali smartphone-nya dengan media penyimpanan internal berkapasitas 8GB yang dilengkapi slot microSD yang dapat menampung memori eksternal hingga 32GB.
Smartphone Bolt PowerPhone E1 tersebut juga telah memakai OS Android 5.0 Lollipop. Pada sistem konektivitasnya, perangkat tersebut dilengkapi Wi-Fi, Bluetooth, dan GPS.
Yang menjadi primadona, dengan harga kurang dari Rp1 juta, Powerphone E1 telah mendukung jaringan 4G LTE. Saat ANTARA News menjajal kecepatan Internet Bolt 4G di kawasan Jakarta Pusat, browsing dan memutar video di YouTube benar-benar tanpa buffering.
Sementara mengenai fitur dual SIM, Bolt menempatkan slot SIM 1 untuk jaringan 2G/3G/4G dan SIM 2 untuk jaringan 2G.
Bagi mereka yang tidak mementingkan desain, layar, user interface, kamera, dan lebih mengutamakan performa, Powephone E1 bisa diandalkan.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015