Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polda Metro Jaya menegaskan ancaman terhadap keluarga mantan asisten Presiden Direktur PT XL Axiata Hayriantira alias Rian (37) tidak terkait peristiwa pembunuhan.

"Ada ancaman melalui SMS namun sementara ini tidak terkorelasi dengan pembunuhan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti di Jakarta, Senin.

Krishna mengatakan pihaknya telah menyelidiki ancaman melalui pesan singkat telepon selular terhadap salah seorang kerabat Rian yang menjadi korban pembunuhan namun polisi belum menemukan fakta terkait dengan kematian Rian.

Krishna mengaku tersangka pembunuhan terhadap Rian, Andi Wahyudi (38) mengungkapkan ada pesan singkat berisi ancaman terhadap keluarga korban.

Namun, penyidik belum menemukan titik terang pelaku ancaman itu mengarah kepada Andi yang membunuh Rian.

Sebelumnya, kerabat Rian, Yudi Wijayakusuma menyatakan keluarga korban menerima ancaman saat Rian masih dinyatakan hilang dan belum diketahui nasibnya.

Namun, Yudi telah menyerahkan isi dan nomor telepon selular ancaman kepada penyidik kepolisian guna diproses lebih lanjut.

Sebelumnya, pihak keluarga korban menyatakan Rian menghilang sejak November 2014.

Namun, aparat Polda Metro Jaya mengungkap Rian menjadi korban pembunuhan yang dilakukan seorang pria teman korban bernama Andi Wahyudi.

Tersangka Andi membunuh Rian di Hotel Cipaganti Garut Jawa Barat sekitar Oktober 2014.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015