Jakarta (Antara News) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bekerja sama dengan majalah komik KOSMIK membuat kisah "Rixa", seorang anak petani kelapa sawit yang bercita-cita menjadi astronot.
Editor in Chief KOSMIK Jhosephine Tanuwidjaya mengatakan "Rixa" dibuat berdasar data milik LAPAN.
"LAPAN menjadi nara sumber, kita riset dikasih akses untuk lihat apa yang mereka punya sebagai bahan membuat komik," kata Jhosephine kepada Antara News di Popcon Asia 2015, Minggu (9/8).
"Rixa" diwujudkan menjadi komik oleh Haryadhi yang berada di balik seri KOSTUM di media sosial.
Jho Tan menuturkan ada beberapa judul komik dalam majalah KOSMIK selain "Rixa", yaitu "Manungsa" (Erfan Fajar), "Jamu S.A.K.T.I" (Ockto & Mogri), "Juki Space Adventure" (Faza Meonk), "Pavlichenko" (Esa & Dhana) dan Raibarong (Alex Irzaqi).
Para komikus yang karyanya hadir dalam majalah ini telah meraih prestasi. Alex Irzaqi menang di Silent Manga Audition yang diselenggarakan majalah manga Jepang COMIC ZENON, Ockto Baringbing meraih penghargaan Silver pada International Manga Award ke-6 di Jepang lewat "Lima Menit Sebelum Tayang" yang dibuat bersama Muhammad Fathanatul Haq.
Sementara karakter "Si Juki" karya Faza Meonk telah menuai popularitas di dunia maya dengan jumlah pengikut lebih dari 200.000 di Facebook.
Jho Tan mengatakan KOSMIK berharap dapat menjadi bacaan yang dinikmati orang-orang yang sebelumnya tidak menyukai komik. Selain untuk hiburan, diharapkan ada pelajaran yang dapat diambil dari membaca komik.
Misalnya budaya lokal yang diusung dalam judul "Jamu S.A.K.T.I", komik tentang ramuan sakti buatan pemerintah yang diujikan kepada siswa sehingga mereka memiliki kekuatan-kekuatan super.
"Di setiap cerita selesai kami memberikan resep jamu beneran. Ini juga sosialisasi ke anak-anak modern biar suka jamu," jelas dia.
KOSMIK akan hadir dalam dua bentuk, yakni majalah fisik yang dijual di toko buku besar, juga versi digital dalam situs resmi yang mulai bisa diakses pada September.
Menurut Jho Tan, majalah komik versi fisik masih relevan bagi pembaca Indonesia yang penetrasi internetnya belum merata.
"Kendalanya distribusi saja, kalau bisa kami ingin memasarkan hingga ke luar Jawa," pungkas dia.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015