"Kami menganggap pertandingan tadi untuk penyesuaian lapangan sebelum menghadapi pasangan Denmark pada putaran kedua," kata Andrei dalam jumpa pers setelah pertandingan di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Senin.
Ganda putra Indonesia itu menaklukkan Pasangan Mathew/Bjorn dalam waktu 29 menit dengan skor 21-18 dan 21-8.
Hendra mengaku sulit memprediksi arah bola dari lawan non-unggulan selain pengaruh angin yang ada di lapangan Istora Senayan.
"Bola-bola mereka justru tidak jelas sehingga kami sempat gugup saat bertanding. Kami juga sempat mencoba menentukan arah angin yang ada di lapangan," kata Hendra.
Pada game pertama, Andrei/Hendra sempat tertinggal 1-7, 3-8, hingga 3-10 sebelum skor imbang 10-10.
"Kami tertinggal setelah pukulan servis lawan. Wasit mengatakan itu bukan kesalahan, tapi kami menganggap itu kesalahan. Kami sempat terpengaruh itu tadi," kata Hendra.
Sementara, pasangan Mathew/Bjorn mengakui senang bermain di Stadion Istora Senayan, Jakarta, karena dukungan dari penonton sangat banyak meskipun ditujukan kepada pemain tuan rumah.
"Kami mencoba menjaga taktik permainan pada game kedua, tapi itu gagal," kata Bjorn.
Meskipun harus mengakhiri permainan pada hari pertama Kejuaraan Dunia 2015, Mathew mengaku gembira dapat mengikuti kejuaraan dunia untuk ketujuh kalinya.
"Banyak kemeriahan dan kegembiraan di dalam stadion. Saya senang bermain di sini," kata pemain berusia 58 tahun itu.
Pada game kedua, permainan pasangan ganda itu lebih mudah dengan memimpin perolehan skor 5-2, 8-4, 14-7, hingga 21-8.
Pada putaran kedua, Andrei/Hendra akan melawan pasangan Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen yang merupakan pasangan unggulan ke-15 dalam Kejuaraan Dunia 2015.
"Kami sering melihat bagaimana mereka bermain. Kim punya permainan bagus sebagai pemain kidal. Kami ingin lebih banyak menyerang nanti," kata Andrei.
Hendra mengaku ingin membuat kejutan sebagai wakil Indonesia dalam Kejuaraan Dunia 2015.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015