Kabid Humas Polda Papua Kombes Patrige kepada Antara mengatakan bahwa Nelson terpaksa dievakuasi dengan menggunakan pesawat milik missionaris (MAF) akibat luka panah pada dadanya.
"Korban dievakuasi dari Wamena sekitar pukul 15.00 WIT setelah sebelumnya sempat mendapat perawatan di RSUD Wamena," kata Kombes Patrige.
Tawuran antara pelajar SMA Yapis dan SMA 1 Wamena itu juga menyebabkan enam orang lainnya mengalami luka baik akibat terkena lemparan batu dan pisau.
Insiden yang terjadi di gedung serbaguna SMA Yapis Wamena juga menyebabkan satu mobil, pagar serta kaca gedung sekolah yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso pecah dan rusak, jelas Kombes Patrige.
Data yang dihimpun Antara mengungkapkan, tawuran itu berawal saat salah seorang pelajar SMA Yapis yang sedang mengambil gambar (foto) peserta karnaval dengan handphone tiba tiba dipukul pelajar dari sekolah lainnya.
Akibatnya rekan-rekannya tidak terima sehingga melakukan aksi pembalasan hingga terjadi tawuran.
Pemukulan itu disebabkan rasa cemburu karena rekannya siswa SMA 1 Wamena berpacaran dengan pelajar dari SMA Yapis.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015