Pekanbaru (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau, menganugrahi piagam penghargaan kepada tiga pemadam kebakaran perempuan sebagai apresiasi terhadap keberanian mereka melaksanakan tugas selama terjadinya kebakaran lahan dan hutan di wilayah tersebut.
"Penghargaan ini sebagai bentuk terima kasih pemerintah kepada mereka yang telah berjibaku dalam upaya memadamkan kebakaran lahan dan hutan. Sungguh ini tugas mulia," ujar Bupati Siak Syamsuar, kepada wartawan di Pekanbaru, Senin.
Tiga srikandi Siak yang bertugas sebagai pemadam kebakaran lahan dan hutan tersebut antara lain Nindi Afriliawati, Nindy Aprilia dan Rasmini. Penghargaa tersebut diberikan usai Pemkab Siak melaksanakan upacara peringatan HUT Riau ke 58.
Selain ketiga srikandi tersebut, pemerintah juga memberi penghargaan kepada dua petugas lainnya, yakni Hendrik dan Adi Putra.
Menurut Syamsuar, penghargaan ini diberikan karena para petugas tersebut bertindak cepat dan berani memasuki wilayah berbahaya di lahan gambut yang terbakar. "Saya lihat sendiri, walaupun mereka perempuan, tiada keraguan dan ketakutan di wajah mereka," katanya.
Ketiga pemadam kebakaran perempuan atau "srikandi" tersebut sejak satu tahun terakhir bertugas sebagai pemadam kebakaran di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak. Uniknya, Nindy Aprilia dan Rasmini merupakan saudara kandung yang sebelumnya merupakan atlet pencak silat. Keduanya juga cukup sering mewakili Siak dalam kejuaraan silat nasional.
Nindy Aprilia mengatakan sangat senang atas kebijakan pemerintah yang memberi perhatian kepadanya. "Kami melakukan tugas ini dengan sepenuh hati. Malah lain rasanya jika kami tidak bisa ikut terlibat memadamkan api ketika kebakaran terjadi," ujarnya.
Nindy sendiri tahun lalu pernah mendapat prediket peserta terbaik dalam pendidikan dan pelatihan sertifikasi "fire fighter satu" Kementerian Dalam Negeri. Ia bisa mengalahkan 600 peserta lainnya yang bahkan sebagian besarnya merupakan pria. Pegawai honorer di Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Siak ini berharap suatu saat nanti dapat menjadi pegawai negeri sipil.
Ia mengaku tidak pernah meminta pembedaan tugas dalam bertugas dengan kaum pria karena sudah mengerti risiko dan tanggung jawab sebagai pemadam kebakaran.
"Pekerjaan laki-laki, bukan berarti perempuan tidak bisa melakukannya. Kita tunjukan bahwa kita bisa," katanya.
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015