Berbicara dalam kaitannya dengan perayaan Kemerdekaan RI nanti, Desy menilai pada setiap HUT RI pasti ada banyak permainan yang diperlombakan yang membutuhkan kerjasama langsung dan merupakan cikal bakal permainan nasional.
Namun sayang, menurut dia, permainan tradisional itu hanya dilakukan saat perayaan kemerdekaan RI karena anak-anak sekarang lebih memilih games online.
Oleh karena itu, Desy yang memilih menyantuni anak yatim, penyandang disabilitas sosial, dan kaum dhuafa dalam memperingati HUT ke-70 Kemerdekaan RI, berusaha menumbuhkan lagi kecintaan kepada kebudayaan daerah sejak usia dini.
Dia mengaku khawatir tak ditanamkannya cinta kepada kebudayaan daerah, membuat anak-anak menjadi individualistis.
"Pada kesempatan ini saya yang juga duduk di Komisi VIII DPR RI, ingin meningkatkan kesadaran orang tua, bahwa kasih sayang itu tidak harus membelikan gadget kepada si anak, apalagi usianya baru menginjak SD, karena akan merusak pola pikir anak, sebab lebih banyak negatifnya apalagi si anak masih sulit membedakan mana yang baik dan tidak untuk dirinya," kata dia kepada Antara di rumahnya di Sukabumi, Minggu.
Harei ini Desy menyantuni 400 anak yatim, penyandang disabilitas dan dhuafa untuk mengurangi beban hidup mereka.
Perempuan asli Sukabumi itu mengaku mempunyai banyak progam untuk meningkatkan kepedulian masyarakat untuk lebih peduli kepada anak yang kurang beruntung.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015