Topan itu membawa angin kencang dan hujan lebat. Setelah mendarat di Taiwan pada Sabtu pagi dan menewaskan enam orang, membuat empat orang hilang dan 102 orang lagi cedera, Topan Soudelor menerjang Kota Putian di Fujian pada pukul 22.10 waktu setempat pada Sabtu dan diperkirakan mengamuk di provinsi tersebut.
Hingga pukul 13.00 Sabtu, 163.200 orang diungsikan ke daratan dan 32.175 kapal penangkap ikan melego sauh di berbagai pelabuhan di provinsi itu.
Polisi laut di Fujian juga menyelamatkan 12 orang dari satu kapal penangkap ikan Taiwan yang mesinnya mati di perairan di dekat provinsi tersebut pada Sabtu pagi.
Curah hujan di ibu kota provinsi tersebut, Fuzhou, pada Sabtu mencapai yang tertinggi sepanjang sejarah, dan sebagian besar wilayah pusat kota direndam air.
Lebih dari 100 pohon tumbang dan lalu-lintas terhenti di jalan yang terendam air. Batang pohon dan cabang yang berjatuhan terlihat di sepanjang jalan utama di pusat kota Fuzhou.
Hujan lebat diperkirakan masih mengguyur daerah itu sepanjang Minggu pagi di bagian utara Fujian, dengan curah hujan mencapai 350Mm sepanjang Senin.
Bahkan sebelum Topan Soudelor memasuki China daratan, angin puting beliung sudah mengakibatkan listrik padam di lebih dari 1,41 juta rumah tangga di provinsi tersebut. Staf pemeliharaan memulihkan pasokan listrik buat 347.000 rumah tangga. Pasokan air ke berbagai rumah juga terganggu selama beberapa jam.
Sebagian besar wilayah Fujian diguyur hujan dengan curah hujan 100 sampai 250 mm pada Sabtu.
Penerbangan ke ibukota Provinsi itu, Fuzhou, dibatalkan. Sebanyak 100 kereta yang beroperasi dkota Xiamen menghentikan layanan. Bandar udara di Kota Quanzhou juga membatalkan penerbangannya.
Angin kencang diramalkan untuk sebagian besar wilayah pantai di provinsi tersebut dari Sabtu malam sampai Minggu pagi.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015