PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Sabtu (8/8) mengutuk serangan di Sevare, kota kecil di Mali Tengah, yang menewaskan 13 orang, termasuk satu kontraktor PBB.
Ban juta mendesak rakyat Mali agar "tetap bersatu dalam upaya mewujudkan keadilan dan perdamaian yang langgeng".
Sejumlah tentara dari Angkatan Bersenjata Mali juga dilaporkan tewas dan cedera dalam peristiwa tersebut, kata Sekretaris Jenderal PBB itu di dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya.
"Serangan ini takkan mengurangi tekad PBB untuk menyertai rakyat Mali dalam upaya mereka untuk menerapkan perdamaian," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua.
"Sekretaris Jenderal menyeru rakyat Mali dan semua pihak ... agar tetap bersatu dalam upaya mereka mewujudkan keadilan dan perdamaian yang langgeng."
Sekretaris Jenderal PBB tersebut menyampaikan belasungkawanya yang paling dalam kepada keluarga dan pemerintah serta rakyat Mali dan mendoakan korban cedera cepat sembuh.
Serangan terjadi pada Sabtu pagi dalam penyanderaan di satu hotel di Sevare, yang dilaporkan menewaskan 12 orang. Beberapa orang yang diduga sebagai gerilyawan garis keras telah mundur ke hotel itu pada Jumat (7/8), setelah mereka menyerang satu barak militer yang berdekatan.
Pengepungan hotel tersebut berakhir setelah tentara pemerintah menyerbu gedung itu pada Sabtu pagi. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kedutaan Afrika Selatan di Mali telah mengkonfirmasi bahwa warganya yang berusia 38 tahun dari Pretoria ditembak hingga tewas oleh gerilyawan saat penyanderaan di satu hotel di Mali, kata Nelson Kgwete, juru bicara Departemen Kerja Sama dan Hubungan Internasional (DIRCO).
Tiga warga negara Afrika Selatan disandera oleh beberapa pria bersenjata yang menyerang satu hotel yang digunakan oleh staf PBB di Kota Kecil Sevare pada Jumat.
Dua warga negara Afrika Selatan berhasil meloloskan diri tanpa cedera, tapi pria yang berusia 38 tahun dari Pretoria kehilangan nyawanya, kata Kgwete.
Warga negara Afrika Selatan yang tewas itu memiliki hubungan dengan satu perusahaan penerbangan yang memberi layanan kepada kontingen PBB di Mali, kata Kgwete.
Empat sandera telah dibebaskan dari Hotel Byblos, kata Direktorat Urusan Masyarakat dan Penerangan Angkatan Darat Mali. Ditambahkannya, empat gerilyawan juga tewas dalam peristiwa itu.
Sedikitnya 12 orang --termasuk lima prajurit, dua warga sipil dan seorang staf PBB-- tewas setelah gerilyawan yang tak dikenal pada Jumat menyerang satu hotel di Mali Tengah, kata beberapa pejabat Mali pada Sabtu.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015