... a penting meningkatkan kemampuan bersaing dengan negara-negara lain ASEAN, di antaranya Thailand dan Malaysia, yang sudah sangat agresif mempersiapkan diri memanfaatkan peluang MEA 2015...
Jakarta (ANTARA News) - Sudah seharusnya Indonesia jangan hanya berbangga diri dengan jumlah penduduk yang banyak sehingga hanya menjadi pasar bagi produk dari negara lain. Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia.


Puja-puji tentang "kebesaran" negara Indonesia kerap dilontarkan petinggi negara lain dan investor mancanegara tentang kebesaran pasar Indonesia ini. Biasanya, diikuti dengan ukuran tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, yang secara fakta sering lebih tinggi dari rata-rata Eropa, Amerika Serikat, dan dunia.


Dari sisi ukuran populasi, memang menggiurkan; Jakarta sebagai misal, penduduknya nyaris 10 juta jiwa, sepertujuh seluruh penduduk Jepang.

"Indonesia penting meningkatkan kemampuan bersaing dengan negara-negara lain ASEAN, di antaranya Thailand dan Malaysia, yang sudah sangat agresif mempersiapkan diri memanfaatkan peluang MEA 2015," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Achmad Poernomo, di Jakarta, Minggu.

Jika tidak, menurut dia, Indonesia hanya akan menjadi pasar sasaran serbuan barang dan jasa dari negara lain sehingga akan membuat Indonesia menjadi negara konsumeratif.

Peningkatan daya saing nasional, lanjutnya, sangatlah penting mengingat perkembangan perekonomian dunia saat ini sudah mengarah pada ekonomi yang bertumpu pada ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Keberhasilan pembangunan perekonomian tidak lagi bertumpu hanya pada keberlimpahan sumber daya alam, melainkan lebih bertumpu pada peningkatan nilai tambah," tutur dia.

Poernomo juga memaparkan, China dan Jepang, dengan penguasaan teknologi yang mumpuni dan implementasi teknologi yang tepat, telah membawa keduanya menjadi negara terdepan di Asia. Walau begitu, investasi asing dalam jumlah memukau masih lebih banyak terjadi justru di China, bukan Indonesia misalnya.


Misalnya produser komputer dan gadget papan atas dunia, Apple Inc, yang memilih membangun pabrik perakitan utamanya di China, sebagaimana Honeywell Aerospace juga. Selain karena upah pekerja yang murah, iklim dan kepastian regulasi investasi, dan nilai strategis negara itu menjadi beberapa pertimbangan penting para investor asing bagi mereka.

Sebagaimana diberitakan, Indonesia semakin menarik sebagai pasar bagi berbagai produsen dan pebisnis di seluruh dunia pada masa mendatang karena jumlah penduduknya diperkirakan bakal lebih dari 300 juta orang pada tahun 2050.

Rilis mengenai laporan PBB terkait proyeksi penduduk global memproyeksikan bahwa pada tahun 2050, populasi dari enam negara diperkirakan akan melebihi 300 juta, yaitu China, India, Indonesia, Nigeria, Pakistan, dan Amerika Serikat.

PBB juga memproyeksikan penduduk dunia bakal mencapai 8,5 miliar pada 2030, didorong pertumbuhan di negara-negara berkembang. Populasi dunia diperkirakan 8,5 miliar pada 2030, 9,7 miliar pada 2050, dan melampaui 11 miliar pada 2100.


Sebelum tingkatan itu tercapai, diperkirakan air bersih, ruang, dan energi menjadi komoditas utama yang menjadi sumber pertikaian global.

Menurut data PBB, jumlah penduduk India diperkirakan akan melampaui Tiongkok sekitar tujuh tahun dari sekarang dan Nigeria akan melampaui Amerika Serikat untuk menjadi negara terbesar ketiga di dunia dalam 35 tahun dari sekarang.

Selain itu, selama periode 2015-2050, setengah dari pertumbuhan penduduk dunia diperkirakan akan terkonsentrasi di sembilan negara, yaitu India, Nigeria, Pakistan, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Tanzania, Amerika Serikat, Indonesia dan Uganda.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015