... ada pengemis yang memiliki sawah hingga berhektare-hektare di daerah asalnya, punya rumah yang bagus, bahkan ada pengemis yang beristri dua hingga tiga orang...Pontianak, Kalimantan Barat (ANTARA News) - Masyarakat Kota Pontianak diimbau agar jangan memberikan uang, sumbangan atau bantuan dalam bentuk apapun kepada pengemis, karena mereka sudah dikomersilkan, kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji.
"Maraknya pengemis yang berkeliaran di wilayah Kota Pontianak, baik yang cacat tubuh maupun yang tidak, diduga kuat sudah bersifat komersil. Bahkan para pengemis itu ditampung dan dikoordinir oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab," kata Sutarmidji, di Pontianak, Minggu.
Sudah bukan rahasia lagi, ada sindikat yang mengaryakan pengemis dan gelandangan dalam "organisasi" yang cukup rapi. Bahkan bayi usia bulan juga dieksploitasi, digendong-gendong para pengemis itu di jalan-jalan panas dan berdebu untuk menggugah iba penglaju.
Oleh karena itu, Sutarmidji meminta kepada masyarakat agar tidak memberikan apapun kepada pengemis itu, baik yang cacat tubuh maupun tidak.
"Karena para pengemis itu sudah dikomersialkan. Malah pernah kami merazia pengemis yang cacat, ditemukan di dalam tasnya uang yang jumlahnya mencapai jutaan rupiah. Kalau sudah seperti itu, mereka meminta bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tetapi sudah untuk mencari kekayaan," ungkapnya.
Data dari investigasi instansi terkait, ada pengemis yang memiliki sawah hingga berhektare-hektare di daerah asalnya, punya rumah yang bagus, bahkan ada pengemis yang beristri dua hingga tiga orang.
Menurut Sutarmidji, mereka menjalani profesi sebagai pengemis untuk meraup jutaan rupiah dalam sehari dari hasil belas kasihan orang. Sayangnya, masyarakat tidak menyadari itu sehingga pengemis masih menjamur di Kota Pontianak.
Oleh karena itu, Sutarmidji meminta kepada masyarakat agar tidak memberikan apapun kepada pengemis itu, baik yang cacat tubuh maupun tidak.
"Karena para pengemis itu sudah dikomersialkan. Malah pernah kami merazia pengemis yang cacat, ditemukan di dalam tasnya uang yang jumlahnya mencapai jutaan rupiah. Kalau sudah seperti itu, mereka meminta bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tetapi sudah untuk mencari kekayaan," ungkapnya.
Data dari investigasi instansi terkait, ada pengemis yang memiliki sawah hingga berhektare-hektare di daerah asalnya, punya rumah yang bagus, bahkan ada pengemis yang beristri dua hingga tiga orang.
Menurut Sutarmidji, mereka menjalani profesi sebagai pengemis untuk meraup jutaan rupiah dalam sehari dari hasil belas kasihan orang. Sayangnya, masyarakat tidak menyadari itu sehingga pengemis masih menjamur di Kota Pontianak.
Sebaliknya, dia mengancam memberi tindakan tegas kepada gembong-gembong sindikat pengemis itu.
Pewarta: Andilala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
