Ahmad Albar, Ian Antono, dan Donny Fattah, yang mengenakan kostum serba hitam dan sepatu bot, membawakan 19 lagu berkolaborasi dengan musisi seperti Eet Sjahranie, Husein Alatas, Candil, dan Maria Calista di ruangan berkapasitas 1.194 kursi yang nyaris penuh terisi penonton.
Penonton bertepuk tangan riuh ketika grup yang terkenal sejak tahun 70-an itu membawakan tembang "Kepada Perang", "Menjilat Matahari", dan "Semangat Pagi Indonesia" pada awal pertunjukan.
Kendati sudah berusia 69 tahun, Ahmad Albar tampil bertenaga, dengan suaranya yang membahana membawakan lagu "Asasi".
Petikan gitar Ian Antono pun tidak pernah meleset dari tempo ketika memainkan solo gitar untuk lagu berdurasi enam menit lebih itu.
Dan saat membawakan lagu "Bis Kota" ketiga anggota grup itu menyanyi dan memainkan alat musik sambil berlari memutar di panggung. Penonton pun ikut bernyanyi.
Setelah lagu itu, Donny Fattah kemudian menunjukkan permainan solo bass selama satu menit.
Pada lagu ke-11, Ian Antono berganti kostum dengan kemeja putih lengan panjang sambil menenteng gitar akustik ke atas panggung.
Ian bersama Ahmad Albar kemudian membawakan lagu "Balada Sejuta Wajah" dan "Syair Kehidupan" secara akustik.
Mereka kembali tampil membawakan tembang "Cermin", "Aku Harus Jadi Superstar" dan "Kehidupan", yang didedikasikan untuk Jockie Surjoprajogo, mantan pemain keyboard God Bless.
Mereka juga membawakan lagu "Semut Hitam", yang membuat para penonton bangkit dari kursi dan berdiri sambil ikut bernyanyi.
Para penonton berdiri, melambaikan tangan, dan sebagian bertepuk tangan sambil menyanyikan lagu "Rumah Kita" yang populer sejak tahun 1988.
Mereka menutup konser dengan lagu "Panggung Sandiwara", yang pernah dinyanyikan oleh Nicky Astria dan Nike Ardila tahun 1990an.
"Dunia ini panggung sandiwara. Ceritanya yang mudah berubah..." demikian potongan syair lagu itu.
"Saya ucapkan terima kasih untuk seluruh pendukung acara ini...dan Anda semua yang telah hadir," kata Ahmad Albar dari atas panggung.
Kolaborasi
God Bless menggaet sejumlah penyanyi muda untuk berkolaborasi dalam konser mereka.
Gitaris band rock Edane, Eet Sjahranie, berkolaborasi dengan Ian Antono membawakan lagu "Semut Kecil."
Husein Alatas, penyanyi yang muncul dari ajang pencarian bakat Indonesian Idol, menyanyikan lagu "Srigala Jalanan" bersama Ahmad Albar.
"Husein Alatas ini generasi muda rock yang penuh potensi," kata Ahmad Albar memuji setelah Husein bernyanyi.
Sementara penyanyi nyentrik bersuara melengking, Candil, membawakan lagu "Aku Harus Menjadi Superstar".
Adapun Maria Calista, yang mengenakan gaun cokelat tua, membawakan lagu "Pudar" yang terdapat dalam album "36th" God Bless yang dirilis tahun 2009.
"Suatu kebanggaan yang luar bisa berkolaborasi dengan God Bless yang sudah saya dengarkan sejak kelas 6 SD," kata Maria.
Promotor MusiKuKeren Helmy Yahya mengatakan God Bless merupakan band rock terbaik Indonesia yang bisa menjadi panutan musisi muda.
"Bertahan lebih dari 40 tahun dan kini menjadi inspirasi bagi generasi muda. Sampai kini God Bless masih penuh energi membawakan belasan lagu di atas panggung," kata Helmy Yahya.
Helmy Yahya berharap konser God Bless kali ini bisa membangkitkan gairah bermusik dan mengajak generasi muda untuk berkreasi dan membeli karya musisi Tanah Air.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015