Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan selaku pemegang saham mayoritas PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) melakukan penandatangan MoU dengan Direktur Utama PT Ilthabi Rekatama Ilham Habibie, di Jakarta, Kamis (6/8) malam, untuk membangun pabrik perakitan pesawat terbang R80.
Biro Humas Protokol dan Umum Setda Pemprov Jabar, Jumat, dalam siaran persnya, menuturkan penandatanganan MoU antara PT BIJB dengan PT Ilthabi Rekatama digelar di kediaman mantan Presiden BJ Habibie, Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan.
Selain itu, MoU tersebut juga mencakup pembangunan BIJB di Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Rencananya bandara ini bakal menjadi gerbang udara terbesar di Jabar, menggantikan peran Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyatakan pihaknya belum mau banyak berkomentar tentang penandatangan MoU tersebut.
"Saya kan cuma pemegang saham mayoritas, dalam hal ini pemerintahan provinsi. Untuk lebih jelasnya dengan Pak Virda saja ya," kata pria yang akrab disapa Aher.
Sementara itu, Presiden Direktur PT BIJB Virda Dimas Ekaputra menambahkan pihak akan mengkaji bersama Pemprov Jabar dalam pembangunan pesawat tersebut dan siap menyiapkan lahan untuk pembangunan pabrik tersebut.
"Kita akan menyiapkan lahan," katanya.
Namun, ketika ditanya besaran modal yang akan disiapkan, Virda menjawab belum ditentukan. "Karena kan masih dikaji dulu," katanya.
Pesawat R80 diharap melanjutkan sukses pesawat N250 produksi IPTN (saat ini PT Dirgantara Indonesia) yang mulai mengudara pada 1995. R80 adalah pesawat turboprop yang ditargetkan mengudara pada 2021. Pesaing pesawat ini adalah jenis ATR 72-600 buatan Perancis-Italia.
Namun, R80 ini diklaim lebih hemat 10-15 persen konsumsi bahan bakar ketimbang ATR 72. Pesawat R80 dirancang dan dikembangkan oleh BJ Habibie dan putranya, Ilham Habibie.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015