Indeks harga saham yang dibuka melemah pada Jumat pagi dibanding penutupan sebelumnya antara lain Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar saham Australia, pasar saham Seoul dan Tokyo. Kondisi ini sama dengan pasar saham Wall Street yang juga turun. Namun Saham-saham Shanghai dibuka 0,85 persen lebih tinggi.
IHSG melemah tipis sebesar 4,90 poin seiring dengan minimnya sentimen positif yang beredar di pasar. Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah mengatakan bahwa masih maraknya sentimen negatif baik dari global maupun dalam negeri kembali mendorong pelaku pasar melakukan aksi lepas saham sehingga menekan IHSG BEI.
Pasar saham Australia juga dibuka lebih rendah pada Jumat, dengan indeks acuan S&P/ASX200 turun 81,9 poin atau 1,46 persen menjadi 5.528,2 poin, sementara indeks All Ordinaries kehilangan 76,1 poin atau 1,36 persen pada 5.524 poin
Sektor keuangan paling membebani pasar Australia, kehilangan 2,28 persen secara keseluruhan, dengan ANZ Bank sebagai faktor utama, jatuh ke harga saham terendah dalam lebih dari enam tahun.
Saham-saham Seoul dibuka lebih rendah dengan Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 1,70 poin atau 0,08 persen menjadi diperdagangkan di 2.011,59 dalam 15 menit pertama perdagangan. Mata uang Korea Selatan dikutip pada 1.161,60 won terhadap dolar AS pada pukul 09.15 waktu setempat, naik 4,60 won dari tingkat penutupan Kamis.
Sedangkan Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) turun 0,17 persen, atau 35,26 poin, menjadi 20.629,18 di menit pertama perdagangan. Para investor sedang menunggu keputusan kebijakan moneter bank sentral Jepang (BoJ) pada hari ini.
Berbeda dengan lainnya, indeks harga saham Shanghai justru dibuka 0,85 persen lebih tinggi pada Jumat pagi, setelah dua hari mengalami penurunan. Indeks komposit Shanghai bertambah 31,07 poin menjadi diperdagangkan pada 3.692,61.
Indeks komposit Shenzhen, yang melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok, naik 0,88 persen atau 18,69 poin menjadi diperdagangkan pada 2.132,34.
Pasar saham Shanghai sedang menunggu rilis data ekonomi selama akhir pekan, kata para analis.
(A026)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
