Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Kamis (Jumat pagi WIB), didorong oleh melemahnya dolar AS dan penurunan saham-saham di Wall Street.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 4,5 dolar AS, atau 0,41 persen, menjadi menetap di 1.090,10 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Emas mendapat dukungan karena Indeks Dolar AS turun 0,08 persen menjadi 97,82 pada pukul 19.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi para investor.
Emas juga menemukan beberapa dukungan dari pembelian "safe haven" oleh para investor karena saham-saham AS di Wall Street turun tajam pada Kamis.
Para edagang juga menunggu laporan ketenagakerjaan dari Departemen Tenaga Kerja AS yang dijadwalkan akan dirilis pada Jumat waktu setempat.
Laporan resmi ketenagakerjaan mungkin akan menetapkan harapan untuk waktu kenaikan suku bunga bank sentral AS. Kenaikan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada kenaikan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.
Perak untuk pengiriman September bertambah 12,4 sen, atau 0,85 persen, menjadi ditutup pada 14,677 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 5,1 dolar AS, atau 0,54 persen, menjadi ditutup pada 956,00 dolar AS per ounce.
(T.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015