Jakarta (ANTARA News) - Istri Gubernur DKI Jakarta sekaligus Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta Veronica Tjahaja Purnama mengajak seluruh anggota Dekranasda DKI agar memanfaatkan momentum Asian Games 2018 sebaik-baiknya.
Hal tersebut disampaikannya secara langsung dalam kegiatan Pameran Kerajinan Motif Baru Dekranasda DKI Jakarta bertajuk "Smara Cintya Puspanagari" yang berlangsung di Balai Kota DKI, Kamis.
"Momentum Asian Games pada tahun 2018 nanti harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para perajin di Jakarta, karena akan banyak tamu internasional yang datang," kata Veronica di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.
Menurut dia, selama berlangsungnya Asian Games, para perajin harus semakin giat dan mengerahkan seluruh kreatifitasnya dalam memproduksi barang-barang kerajinan maupun benda seni.
"Asian Games itu merupakan kesempatan yang bagus sekali untuk memamerkan kreatifitas yang dimiliki para perajin di Jakarta. Maka dari itu, tunjukkan ciri khas asli Jakarta dalam setiap kerajinan yang dibuat," ujar Veronica.
Dia berharap kedepannya kreatifitas yang ditunjukkan oleh para perajin di Jakarta mampu menarik apresiasi dari berbagai pihak, baik kemitraan dari para pengusaha dengan perajin, pemerintah, swasta, maupun organisasi lain yang bergerak dalam bidang seni dan kreatif.
"Dengan begitu, diharapkan nantinya para perajin dapat turut menggerakkan perekonomian bangsa sekaligus mendukung program ekonomi kreatif pemerintah Republik Indonesia," tutur Veronica.
Sementara itu, terkait acara "Smara Cintya Puspanagari" atau yang berarti kecintaan pada bunga-bunga negeri, motif baru Dekranasda DKI yang diperkenalkan, yaitu bertema flora dan fauna.
Motif-motif flora dan fauna itu, diantaranya terdiri atas buah salak condet, daun sirih kuning, bunga melati Jepang, bunga kembang teleng, bunga nona makan sirih, bunga kerak nasi, bunga tapak dara, bunga bungur dan bunga flamboyan, burung elang bondol, bulus, kupu-kupu, burung kipasan belang, dan lain-lainnya.
Pewarta: Cornea K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015