Jakarta (ANTARA Newsa) - Anggota Komisi VIII DPR Itet Tridjajati Sumarijanto meminta agar kasus pembunuhan yang menimpa Engeline (8) tidak berlarut karena sebenarnya sederhana dan mudah diketahui siapa otak dibalik pembunuhan sadis tersebut.
"Kasus Engeline harus dituntaskan karena sebenarnya sederhana dan mudah ditebak siapa pelakunya," ujar anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu di Jakarta, Kamis.
Engeline merupakan anak yang diadopsi oleh pasangan Margriet Christina Megawe dan Douglas Scardordugh. Diketahui Margriet mempunyai dua anak dari dua perkawinan, yakni Yvone anak dari pernikahan dengan warga Amerika Serikat, Winlise dan Christina buah perkawinan dari Douglas dan Yvone, anak dari pernikahan sebelumnya.
Perlakuan yang diterima Angeline dan pembunuhan, sambung legislator asal Lampung itu, sangat menciderai rasa kemanusiaan yang hakiki.
"Menurut saya, kasus ini menjadi bahan yang seharusnya dijadikan pelajaran di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kebijakan apa yang harus diambil untuk memberikan perlindungan kepada mereka yang belum bisa melindungi diri sendiri (anak-anak-red)," papar Itet Tridjajati Sumarijanto.
Sekolah juga jangan tinggal diam, para guru hendaknya memperhatikan kondisi muridnya di sekolah. Dilihat bagaimana kondisi anak di sekolah, ada tidak bekas cubitan di badan. Sekolah memegang peranan penting dalam upaya perlindungan terhadap anak.
Itet Tridjajati juga mendorong agar Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan penelitian mengenai latar belakang adopsi anak. Jika kemiskinan yang menjadi penyebab utamanya, yang perlu diperhatikan adalah apakah hal tersebut dialami para perantau atau penduduk lokal?.
"Saya kira aneh rasanya, Bali yang sudah menjadi tujuan wisata dunia tapi masih banyak kemiskinan di daerah itu. Seharusnya Bali, dengan potensi pariwisata harus mampu menanggulangi kemiskinan di daerah itu seperti halnya Perancis yang menyejahterakan penduduk melalui pariwisata," saran Itet yang merupakan salah satu ahli riwayat kesehatan rumah sakit di Tanah Air.
Selain itu, Itet juga mengkhawatirkan jika kasus Engeline tidak dituntaskan dengan baik maka akan berdampak pada pariwisata di Bali.
Selama hampir dua bulan perhatian publik di Tanah Air tersita terhadap kasus pembunuhan yang menimpa Engeline (8) yang berlarut-larut.
Angeline dilaporkan hilang sejak Sabtu (16/5) dan ditemukan tewas dalam kondisi membusuk terkubur bersama boneka kecil di halaman belakang di rumahnya yang terletak di Jalan Sedap Malam 26 Sanur, Bali.
(I025/R010)
Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015